Jepara, Infojateng.id – Seribuan remaja pelajar di Kabupaten Jepara dibekali pemahaman mengenai Pembangunan Keluarga, Kependudukan dan Keluarga Berencana (Bangga Kencana), serta upaya pencegahan tengkes atau stunting.
Acara itu berlangsung di balairung SMA-SMK Islam Jepara, Jumat (17/11/2023).
Kegiatan tersebut terkemas dalam acara sosialisasi komunikasi informasi dan edukasi. Terselenggara atas kerja bareng Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), dengan Pemkab Jepara melalui DP3AP2KB (Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana).
Penjabat Bupati yang diwakili Asisten I Sekda Ratib Zaini mengatakan, penanganan tengkes di Kabupaten Jepara semakin membuahkan hasil yang positif. Sebab aksi konvergensinya berhasil menempati peringkat tiga terbaik.
“Alhamdulillah untuk stunting di Kabupaten Jepara kita terbaik ketiga,” ujar Ratib.
Ratib menyebutkan, dari 5.353 jumlah balita tengkes, kata Ratib, per 23 Oktober kemarin berhasil diturunkan menjadi 7,27 persen atau 4.775 balita.
Menurutnya, selama ini penanganan tengkes di Kabupaten Jepara menggunakan dana dari APBD berupa penanganan spesifik, sensitif, dan koordinatif.
“Penanganan akan terus dilanjutkan sampai menuju nol stunting di Jepara,” katanya.
Lebih lanjut, Asisten I Sekda Jepara ini juga mengingatkan kepada generasi remaja agar senantiasa meneladani semangat para pahlawan. Menjadikannya sebuah spirit untuk lebih giat belajar dalam menggapai cita-cita. Tak mudah terpengaruh dengan hal-hal negatif.
“Mari kita semua meneladani, jadikan spirit para pahlawan, khususnya pahlawan Jepara sebagai motivasi dan inspirasi untuk menorehkan prestasi demi menggapai cita-cita,” tuturnya.
Pihaknya pun berharap, kemitraan dan sinergi semua pihak dapat terus dikuatkan. Program Bangga Kencana dan penanganan tengkes, hanya dapat diselesaikan dengan konvergensi dukungan serta keterlibatan kolaborasi multipihak.
Dalam kesempatan itu, Deputi Bidang Advokasi Penggerakan dan Informasi BKKBN Sukaryo Teguh Santoso mengatakan, sosialisasi tersebut sekaliugus digelar dalam rangka Hari Ibu.
Ia mengajak para remaja pelajar di Kabupaten Jepara agar memahami tengkes. Termasuk perencanaan yang baik untuk berkeluarga.
“Pemahaman ini penting mengingat remaja ini akan menikah. Dalam pernikahan tidak hanya siap hamil. Namun, juga membangun keluarga bahagia dan berkualitas,” ujar Teguh.
Teguh menuturkan, dengan perencanaan dan pemahaman yang baik mengenai pernikahan, risiko tengkes dan kualitas keluarga, maka sedari dini remaja juga harus menghindari pergaulan bebas, narkoba, dan seks di luar nikah. (eko/redaksi)