SOLO– Banyaknya mahasiswa Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta yang positif Covid-19 saat belajar di RSUD Dr. Moewardi membuat Pemkot Surakarta menyatakan wilayahnya masuk zona hitam. Hal itu disampaikan Wali Kota Surakarta, FX Hadi Rudiyatmo kemarin.
Ia menjelaskan, dari 25 Nakes UNS mahasiswa PPDS yang positif Covid-19 dari RSUD Dr.Moewardi Surakarta, 10 nakes diantaranya ber-KTP Solo. ”Biasanya hanya 1 pasien positif terus tiba-tiba bertambah jadi 18 terus kita sampaikan Kota Solo zona hitam Covid-19, ya memang benar adanya,” ujar wali kota pada awak media saat hendak rapat koordinasi penanganan Covid-19 di ruang Manganti Komplek Balai Kota.
Wali kota tidak memberi keterangan gamblang saat ditanya indikator zona hitam tersebut. Ia hanya mengatakan adanya penyebutan zona hitam atau zona merah, agar bisa dijadikan syok terapi masyarakat agar lebih waspada dan hati-hati.
”Yang harus waspada itu, dulu ada KLB itu karena ada 1 pasien positif Covid-19 yang meninggal. Sekarang tambah 18 yang positif ya tidak apa-apa zona hitam, jadi syok terapi, agar masyarakat lebih waspada, lebih ketat pengawasan dan harus sadar menggunakan masker. Susah sekali diminta pakai masker,” ujar Wali kota.
Ditanya soal langkah selanjutnya, setelah keluar statement Kota Solo zona hitam, Wali kota menjelaskan, pihaknya akan melakukan penyemprotan desinfektan di Kelurahan Jebres dan Mojosongo yang banyak dikatakan orang sebagai zona merah Covid-19 di Kota Solo. Selain itu, Pemkot Solo juga bakal menutup Alun-alun Kidul Kraton Surakarta mulai hari ini.
Langkah lain, wali kota juga sudah meminta RSUD Dr. Moewardi memberi laporan perkembangan pasien positif Covid-19 yang berada di rumah sakit milik Pemprov Jawa Tengah tersebut pada pukul 12.00 WIB setiap hari. Wali kota mengaku sudah melakukan rapat koordinasi dengan pihak RSUD Moewardi dengan terlebih dahulu meminta izin kepada Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo.
”Saya beri waktu setiap jam 12 (RSUD Dr.Moewardi) sudah memberi informasi kepada dinas kesehatan nanti dari dinas kesehatan melapor ke saya, saya langsung share ke lurah-lurah. Tiap hari harus melaporkan kondisi yang ada di Solo,” kata Wali kota. (IJH)