SEMARANG – Salah satu anggota DPRD Jawa Tengah, Syamsul Bahri dinyatakan meninggal dunia. Anggota Komisi E dari Fraksi Partai Golkar tersebut sebelumnya berstatus Pasien Dalam Pengawasan (PDP) Covid-19.
Akibatnya, Gedung DPRD Jateng yang terletak di Jl Pahlawan Kota Semarang ditutup selama tiga hari, yakni mulai Senin (13/7) hingga tiga hari ke depan. Penutupan dilakukan untuk penyemprotan disinfektan dan penerapan protokol kesehatan lainnya.
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mengatakan bahwa pihaknya sudah meminta agar seluruh bagian gedung dilakukan penyemprotan cairan disinfektan. Selain itu, ia juga meminta anggota dewan lain melakukan tracing terhadap kontak erat dan kontak dekat almarhum selama beraktifitas di gedung berlian itu.
“Saya minta tracingnya dikejar, sehingga bisa diketahui dan dilakukan penanganan,” katanya.
Disinggung soal penutupan kantor DPRD Jateng selama tiga hari, Ganjar mengatakan itu tidak akan mengganggu aktifitas kerja di sana. Sebab sebenarnya, penutupan itu bukan kali pertama, beberapa kali kantor DPRD Jateng sudah melakukan itu.
“Sudah beberapa kali sih, bukan hanya kali ini saja. Maka kita minta untuk on off sekaligus minta daftar kegiatan yang ada di sana. Ini bukan yang pertama, mungkin karena tidak terekspose saja, beberapa kali sudah dilakukan itu,” terangnya.
Selama penutupan itu, semua kegiatan tetap berjalan normal tanpa ada gangguan. Sebab menurut Ganjar, DPRD Jateng sudah terbiasa menggunakan elektronik.
“Dewan kita ini sudah terbiasa menggunakan medsos, menggunakan laporan yang sifatnya elektronik. Jadi cukup bisa membantu. Tidak ada kesulitan kalau soal itu. Tinggal sekarang saya minta teman-teman anggota dewan membantu tracing kontak erat dan dekatnya,” tutupnya.
Sebagai informasi, Syamsul Bahri meninggal pada Minggu (12/7). Anggota Komisi E DPRD Jawa Tengah itu pernah berstatus sebagai PDP Covid-19.
Sebelum meninggal, Syamsul diketahui beberapa kali beraktifitas di Gedung DPRD Jateng. Hal itu membuat DPRD Jateng ditutup sementara selama tiga hari untuk dilakukan penyemprotan cairan disinfektan.
Selama penutupan itu, seluruh anggota dewan dan staf komisi juga akan melakukan pemeriksaan massal. Hal itu dilakukan guna mencegah penularan covid-19 semakin meluas. (IJD)