SRAGEN – Ratusan ton ikan nila di Waduk Kedung Ombo turut Dukuh Gunungsongo, Desa Gilirejo, Kabupaten Sragen mati mendadak. Kematian ikan yang ditengarai karena keracunan ampas makanan itu membuat petani ikan merugi.
Salah satu petani Basirun mengatakan, ikan yang bisa diselamatkan dijual kepada konsumen dengan harga murah. Dalam situasi normal, harga jual ikan nila Rp30.000/kg. Tetapi kali ini para petani hanya menjual ikan nila seharga Rp5.000/kg.
“Dengan harga jual ikan nila Rp5.000/kg, sudah pasti nelayan rugi besar,” katanya.
Dalam kondisi normal, seharusnya ia bisa menjual seluruh ikan yang selesai dipanen seharga Rp80 juta. Namun, kali ini dia hanya bisa menjual ikan seharga Rp 8 juta.
“Mau bagaimana lagi, kalau sudah mati keracunan dalam hitungan menit, perut ikan itu sudah menggembung. Setelah itu, ikan jadi mudah busuk sehingga tak bisa dijual lagi,” Imbuhnya Parjo.
Ikan yang dibudidayakan di Waduk Kedung Ombo mati keracunan selama empat hari terakhir. Ratusan ton ikan itu mati akibat endapan ampas makanan di dasar waduk naik ke permukaan setelah diterpa angin kencang.
“Karena residu yang jadi ampas makanan ikan itu naik, maka air di permukaan jadi keruh sehingga ikan mati keracunan. Matinya iklan di WKO itu sudah terjadi setiap tahun, terutama di musim kemarau,” paparnya.(IJL)