Semarang, Infojateng.id – Penjabat (Pj) Ketua TP PKK Jateng Shinta Nana Sudjana mengukuhkan Ketua TP PKK kabupaten/ kota sebagai ex officio ketua pembina posyandu, Selasa (5/12/2023).
Agenda itu sekaligus memantapkan strategi penuntasan stunting, serta akselerasi program pokok PKK.
Shinta mengungkapkan, agenda tersebut untuk memeroleh kesatuan sistem dan gerak langkah terpadu terhadap pengelolaan Posyandu.
Diharapkan, pelayanan dasar di Posyandu tidak hanya pelayanan kesehatan, tetapi juga pelayanan pendidikan dan aspek ekonomi keluarga melalui integrasi Posyandu.
Karenanya, setelah dikukuhkan, Ia berharap para ketua TP PKK kabupaten/ kota segera melantik ketua di jenjang desa atau kelurahan.
“Diharapkan dapat melalukan percepatan atau akselerasi Pelaksanaan 10 Program Pokok PKK untuk mencapai Rencana Induk Gerakan PKK 2021–2024, agar segera diintegrasikan ke dalam dokumen perencanaan dan penganggaran pemerintah daerah,” papar Shinta, seusai pengukuhan di Aula Bapenda Jateng.
Ia menambahkan, beberapa isu penting yang harus terus mendapatkan perhatian, di antaranya penurunan stunting hingga 14 persen.
Selain itu, lanjut dia, memperkuat ketahanan pangan dengan sosialisasi pengurangan dan pemanfaatan food lost and waste.
Adapula penguatan Pola Asuh Anak dan Remaja di Era Digital (PAREDI), Gerakan Keluarga Indonesia dalam Peningkatan Kualitas Pendidikan dan Pengelolaan Ekonomi, Gerakan Amalkan dan Kukuhkan Hatinya PKK, serta Keluarga Sehat dan Tangguh Bencana.
Selain itu, terang Shinta, kader PKK di daerah diharap turut mengatasi masalah inflasi. Satu di antaranya dengan penanaman cabai, yang belakangan harganya meroket sehingga mengerek inflasi.
Pada kesempatan yang sama, Penjabat Gubernur Jawa Tengah Nana Sudjana juga melantik Tim Penggerak PKK Provinsi Jawa Tengah masa bakti 2023 hingga terpilihnya Ketua TP PKK definitif.
Nana mengapresiasi kinerja TP PKK Jateng. Ia menilai, selama ini kinerja PKK telah banyak membantu program pemerintah.
“Komitmen PKK Jateng selama ini sudah cukup baik. Apakah itu peningkatan kegiatan sosial dan kemasyarakatan, penanganan stunting pengentasan kemiskinan ekstrem, dan mudah-mudahan akan ditingkatkan kembali di 2024,” ujar Nana. (eko/redaksi)
