TEGAL – Wakli Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen blusukan ke sawah di Bulak Pancing, Kecamatan Dukuh Waru, Kabupaten Tegal. Didampingi Bupati Tegal, Ummi Azizah, putra Ulama kharismatik tersebut membantu para petani setempat memanen padi.
Wagub dan Bupati Tegal bahkan ikut merasakan langsung panen padi menggunakan combine harvester. Total lahan padi yang akan dipanen di Bulak Pancing seluas 135 hektar, dengan varietas inpari 32 dan mekongga.
Dalam kesempatan tersebut, gus Yasin, sapaan karib Taj Yasin bercerita kalau ini menjadi pengalaman pertama kalinya. Menurutnya, panen menggunakan alat canggih tersebut terbilang cepat. Hanya butuh 1 sampai 1,5 jam untuk memanen lahan seluas satu hektar.
“Tadi saya tanya, kalau alatnya seperti ini, untuk panen 1 hektar butuh berapa waktu? Dia bilang 1,5 jam kalau (posisi) padinya tidur. Tapi kalau bangun, bisa 1 jam. Per hektar menghasilkan 8 ton dan langsung masuk kantong,” tutur Wagub Taj Yasin usai panen.
Dengan combine harvester, lanjutnya, artinya ada efisiensi waktu dalam memanen. Efisiensi waktu ini akan lebih baik jika dimanfaatkan untuk memberikan nilai tambah pada hasil panen padi. Misalnya, mengembangkan packagingnya, atau membuat olahan turunannya.
“Saya pesan ke petani, jangan hanya kita terpacu menjual gabahnya. Tapi kita mencoba untuk mengolah apa yang sudah kita panen,'” katanya.
Wagub yang akrab dipanggil Gus Yasin menambahkan, BUMDES diimbau punya peran dalam membeli gabah petani. Sehingga, hasil panennya lebih tinggi daripada dibeli tengkulak.
“BUMDES ki kudu tuku nang nggonr rakyat. Dudu dituku tengkulak,” pungkasnya. (IJD)