Boyolali, Infojateng.id – Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mengumumkan peningkatan aktivitas vulkanik Gunung Merapi yang terletak di perbatasan Provinsi DIY dan Jawa Tengah.
Dalam rilis pers tanggal 9 Desember 2023, PVMBG menetapkan status “Siaga” bagi gunung yang aktif ini, mengingat peningkatan aktivitas yang berpotensi menyebabkan erupsi efusif.
Sejak awal tahun 2021, Gunung Merapi telah menunjukkan aktivitas erupsi yang signifikan.
Pemantauan terbaru menunjukkan adanya peningkatan jumlah gempa vulkanik dan gempa tektonik.
Terdapat juga laporan hujan abu vulkanik yang menyebar ke beberapa wilayah sekitar gunung, termasuk Kabupaten Boyolali dan Kabupaten Magelang, yang terjadi pada 15.07 WIB.
Analisis foto udara dari PVMBG menunjukkan adanya pertumbuhan volume kubah lava yang mencapai 3.348.600 m³ di kubah barat daya, dengan suhu permukaan yang lebih tinggi dari pengukuran sebelumnya.
Warga diimbau untuk tidak melakukan aktivitas di zona berbahaya yang telah ditetapkan dalam radius 5 km dari puncak Merapi.
PVMBG merekomendasikan kepada pemerintah dan warga di kabupaten-kabupaten terdekat untuk melakukan upaya mitigasi dan mempersiapkan sarana prasarana evakuasi.
Masyarakat dihimbau untuk tidak panik tetapi tetap waspada dan mengikuti perkembangan informasi terkini dari PVMBG melalui kanal resmi mereka.
Gunung Merapi, yang terkenal dengan sejarah erupsi berbahayanya, kembali menjadi perhatian nasional dan internasional.
Penetapan status “Siaga” merupakan langkah preventif untuk mengantisipasi kemungkinan erupsi yang lebih besar, dan koordinasi antar instansi terkait telah ditingkatkan untuk memastikan keselamatan penduduk sekitar.
Pihak PVMBG akan terus memantau perkembangan situasi dan mengupdate informasi secara berkala.
Warga dihimbau untuk mengikuti arahan dari pihak berwenang dan siap untuk evakuasi jika diperlukan. (eko/redaksi)