Batang, Infojateng.id – Usai perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru), kondisi pasokan sayuran dan bumbu dapur sedikit berkurang.
Hal itu disebabkan karena mayoritas petani sayuran belum kembali mendistribusikan hasil panennya.
Kendati demikian untuk harga sejumlah sayuran tetap berada dalam kondisi stabil.
Pedagang sayuran, Lina mengakui, selama Nataru, pasokan agak berkurang. Dampaknya konsumen banyak yang membeli dengan jumlah terbatas.
“Harganya masih stabil seperti waktu sebelum Nataru, cuma pasokannya yang berkurang. Tapi biasanya dua hari setelah ini ya akan dipasok lagi,” kata Lina, saat ditemui, di Pasar Batang, Kabupaten Batang, Selasa (2/1/2024).
Lina menyebut, harga cabai merah teropong mengalami penurunan dari Rp60 ribu menjadi Rp55 ribu demikian pula dengan rawit merah yang turun sebesar Rp7.500,00 yakni dari Rp70 ribu jadi Rp62.500,00 per kilogramnya.
“Berbeda dengan harga cabai merah keriting yang mengalami kenaikan sebesar Rp5 ribu dari Rp65 ribu ke Rp70 ribu. Sayuran lain yang juga mengalami kenaikan yakni tomat dari semula Rp10 ribu, usai Nataru justru masih bertengger di angka Rp20 ribu per kilogramnya,” paparnya.
Salah satu konsumen, Nur Fadilah yang juga sebagai pedagang warung makan Lamongan, mengaku sangat keberatan dengan kenaikan harga sejumlah sayuran, meski kenaikan itu tidak terjadi di seluruh jenis sayuran.
“Kalau harga sayurannya naik terus, bingung mau ngasih harga ke konsumen. Tetap dapat untung tapi tipis banget,” tutur Fadilah.
Fadilah bersama para pedagang warung makan Lamongan lainnya, berharap harga bumbu dapur kembali stabil, agar untung yang diperoleh pun layak.
“Di sisi lain, harga beras di awal tahun 2024 sempat mengalami kenaikan Rp1.000,00 yakni semula Rp13 ribu menjadi Rp14 ribu per kilogramnya. Sedangkan untuk harga telur, daging sapi dan ayam potong masih tergolong stabil,” ucapnya.
Untuk harga telur mencapai Rp25 ribu dan untuk daging sapi Rp120 ribu dan ayam potong Rp37 ribu per kilogramnya. (eko/redaksi)