Semarang, Infojateng.id – Panitia Pelaksana (Panpel) PSIS Semarang menghadapi berbagai kendala untuk menggelar pertandingan bertajuk Derbi Jawa Tengah melawan Persis Solo pada pekan ke-29 kompetisi BRI Liga 1 2023/2024.
Sampai saat ini, Panpel PSIS masih kesulitan mencari stadion alternatif yang bisa digunakan untuk menyelenggarakan laga tersebut.
Berbagai upaya sudah ditempuh, tetapi belum membuahkan titik terang.
Ketua Panpel PSIS Semarang, Agung Buwono, menjelaskan bahwa sejumlah otoritas tidak memberikan rekomendasi untuk menggelar laga melawan Persis Solo di wilayahnya dengan berbagai alasan.
“Sampai hari ini, Panpel sudah mencoba berkomunikasi untuk persiapan pagelaran pertandingan melawan Persis di berbagai lokasi dan belum membuahkan hasil,” kata Agung, Minggu (10/3/2024).
Di Magelang, jelas Agung, pihak kepolisian tidak memberikan rekomendasi untuk menggelar laga karena pertimbangan infrastruktur yang kurang memadai.
Sebab, lanjut dia, partai antara PSIS kontra Persis ini masuk dalam kategori bigmatch.
Alasan yang senada juga disampaikan oleh Pemerintah Kabupaten Bantul. Izin penggunaan Stadion Sultan Agung (SSA) urung diterbitkan karena catatan kelam kerusuhan laga Persija Jakarta kontra Persebaya Surabaya di era Liga 1 2018.
“Sementara di Bantul, Pemerintah Kabupaten tidak memberikan rekomendasi penggunaan karena trauma terhadap laga bigmatch saat Persija menghadapi Persebaya beberapa tahun silam,” ujarnya.
Alternatif lainnya yang sudah diupayakan PSIS ialah Stadion Manahan, Solo. Sayangnya, pada hari yang sama, venue tersebut sudah dipesan oleh PSS Sleman dan digunakan untuk melawan Borneo FC.
Sebetulnya, Panpel PSIS sudah mendapatkan persetujuan untuk mengundurkan jadwal laga menjadi 17 Maret.
Akan tetapi, pihak kepolisian tidak memberikan rekomendasi karena faktor keamanan. Mahesa Jenar juga sudah mencoba menggunakan Stadion Brawijaya, Kediri.
“Kami juga sudah mencoba untuk mengajukan perubahan jadwal menjadi tanggal 17. Pihak pengelola menyetujui. Namun, pihak keamanan tidak merekomendasikan karena faktor keamanan dan kami direkomendasikan untuk mencari alternatif tempat lain,” ujarnya.
“Kami juga ajukan Stadion Brawijaya, tetapi pihak keamanan merekomendasikan laga tanpa penonton. Ini justru akan menyulitkan laga di sana dengan menimbang beberapa macam risiko seperti masih dekatnya jarak Kediri ke Semarang dan Solo,” tambahnya.
Agung menjelaskan, opsi terakhir yang saat ini tengah ditempuh ialah mengajukan izin penggunaan Stadion Gelora Bangkalan.
Hingga Minggu (10/3/2024), pihaknya masih mencoba berkomunikasi dengan instansi setempat.
“Sampai hari ini, kami sedang berkomunikasi dengan Pemkab Bangkalan untuk meminta izin penggunaan Stadion Gelora Bangkalan dan pihak keamanan. Ini merupakan langkah terakhir. Mohon doa teman-teman semua,” pungkasnya. (eko/redaksi)
Sumber: bola.com