Pati, infojateng.id– Jajaran SMPN 2 Tayu melaksanakan karya inovasi ramah lingkungan dengan merubah rumput liar di sekolah menjadi kertas. Inovasi yang dikenal sebagai Paper from Weeds atau “Perweeds” itu harapannya tidak hanya menyelesaikan masalah lingkungan, tetapi juga memberikan dampak positif bagi pendidikan dan keberlanjutan lingkungan.
Kepala SMPN 2 Tayu, Kabupaten Pati Fajar Setyo Nugroho mengatakan, latar belakang munculnya inovasi ini karena masalah rumput liar yang tumbuh di beberapa titik terbuka di lingkungan sekolah. Sebelumnya, rumput liar hanya dimanfaatkan sebagai bahan untuk pupuk kompos atau dibakar begitu saja.
Namun, dengan semakin menyadarnya pentingnya keberlanjutan lingkungan, seluruh elemen SMPN 2 Tayu memutuskan untuk mengambil tindakan yang berbeda. Mereka melihat potensi besar dalam mengubah rumput liar tersebut menjadi sesuatu yang bernilai.
Dasar hukum inovasi ini terinspirasi dari Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (UU PPLH), yang mendorong upaya konservasi sumber daya alam dan ekosistem.
“Perweeds tidak hanya menawarkan solusi terhadap masalah limbah organik, tetapi juga memberikan dampak positif terhadap pendidikan. Dengan mengembangkan metode produksi kertas dari rumput liar dan mensosialisasikan manfaatnya kepada siswa dan staf sekolah, Perweeds menciptakan produk kertas yang memiliki serat unik dan aroma khas rumput liar. Hal ini memberikan nuansa alami pada kreativitas siswa dalam berbagai mata pelajaran seperti seni budaya, IPA, matematika, dan bahasa,” jelas Kepala SMPN 2 Tayu, Kabupaten Pati Fajar Setyo Nugroho.
“Inovasi ini bukan hanya tentang menghasilkan produk, tetapi juga tentang mengubah paradigma. Kami ingin mengajarkan kepada siswa bahwa masalah bisa diatasi dengan cara yang kreatif dan berkelanjutan,” lanjut Fajar.
Proses inovatif ini tidak hanya melibatkan pembuatan produk, tetapi juga tahap pengumpulan rumput liar, proses produksi kertas, serta penerapan produk dalam pembelajaran di sekolah. Dengan demikian, masalah rumput liar yang sebelumnya dianggap sebagai masalah telah berhasil diubah menjadi sebuah peluang inovasi edukatif yang mendukung pendidikan berkelanjutan.
Perweeds adalah bukti nyata bagaimana sekolah dapat menjadi agen perubahan dalam menjaga lingkungan dan mendukung pendidikan berkelanjutan. Dengan dukungan penuh dari kepala sekolah dan komunitas sekolah, inovasi ini tidak hanya mengatasi masalah lingkungan, tetapi juga membuka peluang baru bagi perkembangan siswa dan keberlanjutan lingkungan sekolah.(redaksi)