SEMARANG – Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo meminta Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) mempersiapkan skenario pembelajaran tatap muka. Instruksi tersebut menindaklanjuti rencana pemerintah pusat membolehkan pembelajaran dilaksanakan di tengah pandemi covid-19.
Rencananya, pemerintah pusat mengizinkan pembelajaran di sekolah dengan metode tatap muka. Tak hanya di zona hijau, pembelajaran dengan metode tatap muka juga diperbolehkan digelar di daerah luar zona hijau, tentunya dengan protokol kesehatan yang ketat.
“Kami rapatkan. Soal sekolah tatap muka itu, saya minta Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Jateng segera menyiapkan dengan baik dan harus memegang protokol kesehatan,” kata Ganjar.
Ganjar meminta Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Jateng berkomunikasi dengan BPBD dan Dinas Kominfo untuk mengetahui peta lokasi COVID-19 di Jawa Tengah. Sebab, dua instansi itu mengetahui peta mana daerah yang masuk zona kuning atau hijau.
“Nah di desanya yang sudah yang ada sekolah, itu bisa dipilih dulu. Terus latihan dulu untuk mempersiapkan mereka tatap muka. Ya sarana prasarananya, gurunya dan protokol kesehatannya,” terangnya.
Setelah itu, pembatasan jumlah siswa yang belajar juga menjadi perhatian. Dalam masa percobaan itu, Ganjar meminta agar tidak semua siswa diperbolehkan masuk ke sekolah secara bersamaan.
“Mau berapa dulu siswa yang boleh masuk ke sekolah dan berapa yang harus belajar di rumah. Tidakboleh bareng-bareng. Kalau itu bisa diuji coba dan berjalan, mudah-mudahan bisa menyelesaikan persoalan,” terangnya.
Ditanya kapan pelaksanaan sekolah tatap muka itu, Ganjar mengatakan masih menunggu perkembangan. Meski begitu, sejumlah persiapan untuk melakukan sekolah tatap muka sudah dilakukan jauh-jauh hari.”Sampai sekarang kita daring dulu, belum ada yang masuk,” jelasnya.(IJD/IJL)