Karanganyar,Infojateng.id – Penjabat (Pj) Bupati Karanganyar Timotius Suryadi mengikuti Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Pengendalian Inflasi secara daring di ruang SIC Samber Nyawa Dinas Kominfo Karanganyar, Rabu (13/3/2024) pagi.
Turut mendampingi Pj. Sekda Karanganyar, Asisten Perekonomian, Kepala Bagian Perekonomian Setda Karanganyar, dan Kepala Dinas Kominfo.
Rakornas yang digelar Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) RI melaui zoom meeting itu dalam rangka mengendalikan inflasi pangan nasional.
Rakor dipimpin langsung oleh Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian dan diikuti seluruh Gubernur serta Kepala Daerah Kab/Kota se Indonesia secara serentak, Rabu (13/3/2024) pagi.
Adapun pemateri melibatkan Badan Pangan Nasional (Bapanas), Badan Pusat Statistik Nasional (BPS), Badan Logistik (BULOG), Kementerian Pertanian dan Pangan (Kementan), Kementerian Perdagangan (Kemendag), Satgas Pangan Polri serta TNI.
Deputi Bidang kerawanan Pangan dan Gizi badan Pangan Nasional Nyoto Suwigno mengatakan poin penting Rakornas ketersediaan dan stabilisasi pangan untuk pengendalian inflasi, yakni komitmen dukungan Pemda.
Menurutnya, bentuk dukungan dapat melalui regulasi, kegiatan dan anggaran sebagai implementasi upaya pengendalian inflasi yang pelaksanaannya harus sesuai dengan ketentuan berdasar rambu rambu pelaksanaan dan kegiatan serta titik kritis pengelolaan anggaran.
“Arah kebijakan Badan Pangan Nasional dalam mendukung Agenda Pembangunan Nasional dalam RPJM 2024-2029 yaitu penurunan stunting, penyempurnaan bantuan sosial, peningkatan nilai tambah, penguatan logistik komoditas pangan, pengendalian inflasi pangan bergejolak dan kemandirian pangan,” jelas Nyoto.
Sementara itu Deputi Bidang Statistik distribusi dan Jasa dari BPS, Pudji Ismartini menyampaikan, berdasarkan pemantauan harga SP2KP pada minggu pertama di bulan Maret 2024 ini beberapa komoditas pangan yang menunjukkan tren peningkatan harga.
“Komoditas itu adalah cabai merah, minyak goreng, telur ayam ras, beras, daging ayam dan cabai rawit,” papar Pudji.
Namun, kata dia, untuk komoditas beras, berangsur mulai terkendali dengan masuknya masa panen dibeberapa sentra produksi.
Diungkapkan, di Minggu pertama Maret, jumlah Kabupaten/Kota yang mengalami kenaikan harga beras semakin berkurang.
Berbagai upaya juga dilakukan Perum BULOG dalam menjaga Stabilisasi Harga pangan.
Epi Sulandri selaku Kadiv POPP BULOG mengatakan langkah-langkah yang dilakukan, diantaranya Gerakan Pangan Murah (GPM), kios Pemantau dan Penyeimbang, BULOG SIAGA (Aksi Amankan Harga), Siap Jaga Harga dan Pasar dengan SPHP.
Pada kesempatan tersebut dari Kementerian Perdagangan meminta dinas-dinas di tingkat propinsi dan kota/kabupaten memantau pergerakan harga bahan pokok (Bapok) daerah di tingkat eceran baik di pasar tradisional maupun ritel modern.
Koordiansi dengan stakeholder terkait seperti Satgas pangan Daerah, dalam memaksimalkan pengawasan dan pemantauan guna menghindari potensi penyalahgunaan oleh sebagian pihak yang merugikan.
Menurut Epi, langkah ini untuk menyikapi kenaikan sejumlah komoditas barang.
Sementara itu dari Dir Tipideksus Bareskrim Polri Brigjend Pol Wisnu Hermawan selaku Kasatgas Pangan Polri menyebut, kenaikan gula dipengaruhi dari harga gula internasional diakhir tahun 2023 dan sempat tertundanya realisasi import.
Sedangkan kenaikan harga daging ayam dan telur dipengaruhi harga pakan yang melambung tinggi.
Sebagai penutup pada Rakornas tersebut, Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto menyampaikan pihaknya juga mendukung program ketahanan nasional. Berbagai program telah dilaksanakan seperti yang dilakukan TNI AL.
Program ketahanan pangan budidaya meliputi pertanian dan peternakan di berbagai daerah. Program budidaya pangan dilakukan jajaran Lantamal TNI AL.
“Program ketahanan pangan telah direncanakan secara terus menerus dan telah mengalami perubahan signifikan dan kualitas yang lebih baik. Kita semua harus berupaya dapat memanfaatkan lingkungan kita,” jelas Agus.(eko/redaksi)