Jepara,Infojateng.id – Sejumlah warga di Kecamatan Tahunan, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, mengeluhkan terkait petasan pada bulan ramadan ini.
Suara bising petasan dinilai meresahkan masyarakat dan dapat mengganggu warga yang tengah menjalani ibadah.
Kapolres Jepara AKBP Wahyu Nugroho Setyawan melalui Kasubsipenmas Sihumas Polres Jepara Ipda Puji Sri Utami mengatakan, keluhan warga soal petasan itu disampaikan saat kapolres beserta jajarannya menggelar Jumat Curhat di Pondok Pesantren Al-Buruj Jepara, Jumat (15/3/2024).
Dijelaskan, Jumat Curhat merupakan salah satu cara polisi menampung keluhan atau aspirasi dari masyarakat terkait kondisi di wilayahnya masing-masing.
Soal petasan, Ipda Puji mengatakan, pihaknya telah memberikan imbauan kepada berbagai pihak agar tidak membunyikan petasan pada bulan Ramadan ini.
“Seluruh lapisan masyarakat sudah kami imbau melaui perangkat, instansi, dan pemasangan baliho serta pamflet,” kata Puji.
Menindaklanjuti keluhan masyarakat, kata dia, pihaknya akan berupaya mengintensifkan patroli ke pedagang-pedagang kembang api untuk memastikan tidak ada yang menjual petasan.
Disinggung maraknya perang sarung di bulan Ramadan, Puji mengajak kepada seluruh pihak untuk bersama-sama menjaga dan mendidik anak-anak.
“Perang sarung memang awalnya tidak ada isinya. Namun yang diantisipasi adalah di dalam sarungnya ada batu, bahkan sajam yang bisa membahayakan,” ungkapnya.
Oleh karena itu, Polres Jepara akan menggandeng beberapa pihak terkait karena keamanan dan masa depan anak merupakan tanggungjawab.
“Sehingga kami mengajak tokoh agama, alim ulama, para guru, orang tua, RT, RW untuk bisa bersama-sama mendidik generasi muda kita, agar bisa mengisi kegiatan yang positif yang bermanfaat, yang bisa meningkatkan iman dan takwa di bulan Ramadan. Bukan dengan perang sarung,” tuturnya.
Saat Jumat Curhat, polisi juga meminta dukungan dalam upaya menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas).
Warga diharapkan turut serta menjaga kamtibmas dan waspada akan berbagai potensi tindak kriminalitas.
“Polri tidak akan maksimal menciptakan kamtibmas tanpa dukungan dan peran serta masyarakat,” pungkasnya. (eko/redaksi)