Cilacap,Infojateng.id – Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa (LKPP) RI Hendrar Prihadi mengajak para santri untuk menjadi wirausaha, karena dinilai memiliki potensi yang cukup besar.
Hal itu disampaikan oleh Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa (LKPP) RI Hendrar Prihadi, saat membuka acara Gerakan Santri Menulis (GSM) 2024 di Pondok Pesantren Raudlatul Huda Desa Welahan Wetan, Kecamatan Adipala, Kabupaten Cilacap, Rabu (20/3/2024).
Menurutnya, santri bisa mengembangkan usaha apa saja, termasuk pada bidang wirausaha. Sebab, mayoritas santri memiliki modal dan potensi menjadi seorang wirausaha.
Mengacu data Kemenag 2023, pesantren di Indonesia mencapai 39.617 lembaga, dengan jumlah santri sekurang-kurangnya 4,85 juta.
Dari pesantren yang ada, 44,2 persennya memiliki aktivitas ekonomi, mulai dari aktivitas koperasi UMKM, aktivitas ekonomi syariah, home industri, agribisnis, hingga pelatihan keterampilan.
“Kenapa harus berwirausaha? Tentu sebagai salah satu kontribusi dalam mewujudkan Indonesia Emas 2045,” jelas Hendi, sapaannya.
Untuk berwirausaha, lanjut dia, dapat memulai menjadi kreator atau produsen, dan sebagai konektor atau yang memasarkan produk. Kemudian bisa juga menjadi investor.
Disampaikan, untuk bisa sukses berwirausaha itu harus terpercaya. Artinya, memiliki rekam jejak yang baik, memiliki manajemen yang baik, dan tentunya memiliki izin formal.
Lebih lanjut ia mengatakan, faktor penting lain yang menunjang kesuksesan dalam berwirausaha harus unggul. Artinya baik dalam pengemasan, punya keunikan, dan produk yang berkualitas.
”Faktor penting lainnya yakni konsisten, tidak memainkan harga, selalu tepat waktu, dan meningkatkan kapasitas produk secara berkala,” terangnya.
Mantan Wali Kota Semarang itu menjelaskan, bahwa dalam keperluan pengembangan kewirausahaan santri, pemerintah memiliki perhatian melalui program santripreneur.
Program itu di antaranya dilakukan oleh Kemenparekraf, Kemenperin, hingga Kemenkop UMKM RI.
“Untuk peranan LKPP RI dalam mendukung kesuksesan santri dalam wirausaha, di antaranya memberikan pelatihan, peralatan, perizinan, dan sebagainya,” jelasnya.
Pj Bupati Cilacap, Awaluddin Muuri melalui Kepala Dinas Kominfo, Supriyanto mengatakan, pondok pesantren memiliki peran yang sangat penting dan strategis dalam bidang pendidikan, terutama dalam membangun aspek moral.
Namun, perkembangan zaman saat ini mengharuskan para santri untuk menguasai berbagai bidang ilmu, bukan hanya ilmu keagamaan.
Disamping itu, pondok pesantren diharapkan tidak hanya menjadi tempat pembentukan para ustadz dan ustadzah, melainkan juga harus mampu menghasilkan penulis yang handal.
Sebab dalam ajaran Islam, menulis adalah suatu kewajiban setelah perintah untuk membaca.
Dengan menulis, lanjut dia, bisa berdakwah, menyebarkan ide dan pemikiran, melontarkan gagasan, menyampaikan kritikan atau memberi tanggapan.
Dengan menulis pula, seseorang bisa mencoba merancang dan merumuskan bentuk peradaban dan masa depan impian atau kehidupan ideal yang didambakan.
“Untuk itu, melalui kegiatan ini diharapkan dapat melahirkan santri yang memiliki kemampuan menulis yang baik dan benar, yang tentunya juga akan membawa nama baik Kabupaten Cilacap,” ujar Supriyanto.
Pemimpin Redaksi Suaramerdeka.com, Agus Toto Widyatmoko mengatakan, bahwa Gerakan Santri Menulis tahun ini sudah memasuki usia 30 tahun.
Hal itu menjadi bentuk konsistensi pihaknya guna membangun dan mencerdaskan generasi emas bangsa.
”Kami istikamah dalam menyelenggarakan pelatihan menulis di kalangan pondok pesantren,” tutur Agus.
Kegiatan pelatihan ini yang digelar setiap Ramadhan telah dilaksanakan sejak tahun 1994, untuk Gerakan Santri menulis di Cilacap, diikuti oleh seratusan santri Pondok Pesantren Raudlatul Huda Desa Welahan Wetan, Kecamatan Adipala.
Hadir pula dalam kesempatan tersebut sejumlah pejabat di lingkungan Pemkab Cilacap, unsur Forkopimcam Adipala, jajaran pimpinan pondok pesantren, dan pihak terkait lainnya.
Pengasuh Pondok Pesantren Raudlatul Huda Desa Welahan Wetan, KH Muhamad Sahal Adzkiya’ mengapresiasi kepada tim Gerakan Santri Menulis yang telah menjadikan pondoknya sebagai salah satu tempat pelaksanaan.
Dia mendorong kepada para santri untuk dapat mengikuti pelatihan dengan baik dan maksimal.
“Gerakan santri menulis ini merupakan program yang sangat bagus, pelatihan menulis ini tentu akan membangkitkan semangat anak-anak untuk menulis dan menulis lagi,” pungkas KH Muhammad Sahal. (eko/redaksi)