Cilacap,Infojateng.id – Menjelang lebaran 2024, Penjabat (Pj) Bupati Cilacap Awaluddin Muuri, bersama Tim Jejaring Keamanan Pangan Daerah (TJKPD) melakukan monitoring keamanan pangan di Pasar Gede Cilacap.
Kegiatan itu bertujuan untuk memantau perkembangan harga komoditas bahan pangan dan mencegah peredaran produk makanan yang tidak layak edar.
Dalam pemantauan tersebut, tim menemukan beberapa produk yang mengandung bahan kimia berbahaya.
Misalnya ikan teri nasi dan cumi asin kering terdeteksi mengandung bahan kimia, kerupuk karag merah mengandung rhodamin B, dan cincau hitam terdeteksi berformalin.
Selain itu, bawang putih apel juga terdeteksi mengandung residu pestisida. Namun, makanan tajil seperti pacar cina, agar-agar, dan cendol umumnya dinyatakan aman.
Demikian disampaikan Pj Bupati Cilacap Awaluddin Muuri saat monitoring di Pasar Gede Cilacap, Rabu (27/3/2024).
”Meskipun masih ada produk makanan yang mengandung bahan berbahaya, trennya menunjukkan penurunan,” ujar Awaluddin.
Dia mengatakan, harga komoditas pangan juga dilaporkan stabil menjelang lebaran dan diharapkan makin terjangkau.
Untuk mengendalikan harga, lanjut dia, Pemkab Cilacap juga berencana menggelar pasar murah Ramadan bekerjasama Bank Indonesia dan Perum Bulog.
Pasar murah akan digelar sepekan sebelum hari raya Idul Fitri di sejumlah wilayah.
Kepala Dinas Pertanian, Susilan, mengatakan meski harga beberapa komoditas masih tinggi namun fluktuasinya stabil.
“Harga beras medium terpantau Rp 15.000 per kg, daging ayam Rp 38.000/kg, dan telur ayam ras Rp 33.000 per kg,” beber Susilan.
Monitoring keamanan pangan ini telah dimulai sejak 19 Maret 2024 dan melibatkan 13 pasar rakyat serta 10 swalayan/toko makanan.
Tim monitoring dibagi menjadi dua dengan sasaran lokasi yang berbeda, mencakup pasar tradisional dan modern di wilayah Kabupaten Cilacap.
Pemantauan ini juga dilanjutkan ke Toko Ritel Rita Pasaraya, dimana tim menemukan beberapa produk makanan dengan kemasan rusak.
“Produk tersebut direkomendasikan untuk diturunkan dari display dan dikembalikan kepada supplier,” terangnya.
Pemantauan yang dilakukan secara terus-menerus ini diharapkan dapat meningkatkan keamanan pangan dan memberikan pembinaan yang efektif kepada para pedagang di Cilacap. (eko/redaksi)