Sragen, Infojateng.id – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sragen menggelar Pengajian Peringatan Malam Nuzulul Quran Ramadan 1445 H, di halaman Rumah Dinas Bupati Sragen, Kamis (28/3/2024) malam.
Kali ini, Pemkab Sragen mengundang Ustadz KH Muhammad Fauzi Arkan sebagai pengisi tausiyah.
Penceramah asal Kota Salatiga ini berhasil membuat jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kabupaten Sragen tertawa dengan isi tausiyah yang disampaikan.
Ratusan jamaah tidak mampu menahan tawa mendengar ceramah dari Ustad KH Muhammad Fauzi Arkan, termasuk Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati.
Tampil dengan gaya selingan cerita jenaka, Ustadz KH Muhammad Fauzi Arkan berhasil membuat pesan-pesan yang disampaikannya mengena, meski dakwahnya berbalut canda.
Misalnya saat ia menceritakan tentang salah satu keistimewaan bulan Ramadan yang diungkap dalam sabda Rasulullah SAW adalah dibukanya pintu-pintu surga dan ditutupnya pintu neraka.
Kestimewaan lain dari bulan Ramadan menurut Ustad Fauzi Arkan adalah Allah SWT akan melipatgandakan pahala dari orang yang mengerjakan amal kebajikan.
Sementara untuk ibadah puasa, Allah SWT akan memberikan ganjaran langsung kepada umat-Nya.
“Maka di bulan yang suci ini, membuat hati manusia terketuk untuk menjauhi amal keburukan hingga pintu neraka tertutup dan setan dibelenggu,” tutur Ustad Fauzi.
Menurutnya, meski setan dibelenggu atau dikandangkan di bulan Ramadan, bukan berarti kemaksiatan akan hilang.
Menurutnya, akar amal buruk manusia sejatinya datang dari nafsu manusia itu sendiri bagi yang tidak mampu mengendalikannya.
“Setan hanya mampu menguasai manusia lantaran adanya syahwat. Jika syahwat manusia terkendali, setan pun terpenjara,” katanya.
Di samping itu, kalimat setan yang dibelenggu saat bulan Ramadan juga dapat dimaknai sebagai ketidakmampuan setan dalam menganggu manusia.
Terutama, bagi manusia yang menyibukkan diri dengan beribadah sepanjang bulan Ramadan.
Untuk itu, di bulan Ramadan yang istimewa ini, Ia mengajak jamaah yang hadir untuk dapat memaksimalkan Ramadan 1445 H dengan ibadah dan amalan yang lebih baik dari Ramadan sebelumnya.
Sebelum acara pengajian, dilakukan sholat isya’ dan tarawih berjamaah yang diikuti perwakilan ASN, TNI, Polri, dan sejumlah tokoh masyarakat. (eko/redaksi)