Surakarta, Infojateng.id – Pemerintah memprediksi puncak arus mudik jatuh pada 6 April 2024. Namun, ini tak berlaku bagi Prita.
Ia memilih pulang kampung lebih awal pada Kamis (4/4/2024), untuk segera menuntaskan rindunya pada sanak dan tolan di Sungai Ilir-Jambi.
Prita nampak santai di ruang tunggu Terminal Tirtonadi Surakarta. Di sekitar bangku, berjejer tas punggung dan koper tentengannya.
“Saya seorang diri saja berani. Kawan saya ini cuma mengantarkan ke terminal,” ujar Prita.
Prita mengaku tak takut pulang kampung sendiri. Apalagi fasilitas pemberangkatan di Terminal Tirtonadi cukup mumpuni.
“Kalau nunggu tidak kepanasan, tidak bosan, terus ramai juga. Ya nyaman saja. Ini masih nunggu bus sekitar setengah jam lagi. Rindu banget sih, tidak sabar ingin bertemu,” tuturnya.
Hal serupa diungkapkan Wahyu. Pria asal Balikpapan itu mengaku hendak ke Kota Batu di Jawa Timur. Ia sengaja berangkat lebih awal untuk menghindari keramaian arus mudik.
“Yang pasti harga belum naik, ini saya menuju ke Surabaya lanjut ke Batu. Dari Solo harga tiketnya sekitar Rp100 ribu, belum ada kenaikan. Mumpung belum bareng arus mudik,” ucap Wahyu.
Terkait fasilitas Terminal Tirtonadi, Wahyu menyebut cukup komplet. Selain itu, bus yang melayani penumpang pun dalam kondisi prima.
Penjabat Gubernur Jawa Tengah Nana Sudjana pun menyempatkan melakukan pantauan layanan pemudik di Terminal Tirtonadi.
Turut mendampingi Pangdam IV/ Diponegoro Mayjen TNI Deddy Suryadi, Kapolda Jateng Irjen Pol Ahmad Lutfhi, serta Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka.
Nana memastikan, layanan mudik di Jateng dalam kondisi mantap. Bahkan, di Terminal Tirtonadi disediakan fasilitas cek kesehatan bagi pengemudi dan kru bus.
Tujuannya untuk memastikan kondisi pengemudi sehat, sehingga siap melayani pemudik.
“Ini sesuai arahan pemerintah pusat. Setiap supir dan kernet harus menjalani tes kesehatan dari tes mata, gula darah, tekanan darah. Kalau yang sakit dilarang (mengoperasionalkan bus),” tutur Nana.
Selain itu, pihaknya juga melakukan ramp check, untuk memastikan keandalan armada bus, baik armada yang melayani dalam provinsi maupun antarprovinsi.
Tercatat, ada 40 trayek yang melayani angkutan antar provinsi yang dioperasionalkan 75 perusahaan otobus.
Nana menambahkan, untuk angkutan dalam provinsi terdapat 16 trayek, yang dioperasionalkan 25 perusahaan otobus.
Pada hari biasa, bus yang masuk ke Terminal Tirtonadi mencapai 500 armada. Sedangkan untuk arus mudik 2024, diperkirakan 1.000 bus akan masuk ke terminal Tipe A itu.
Sementara itu, posko mudik mulai beroperasi mulai H-7 hingga H+7 Lebaran.
“Kami yakin untuk Terminal Tirtonadi mampu melayani pemudik,” pungkasnya. (eko/redaksi)