BOYOLALI – Masyarakat Desa Urutsewu, Kecamatan Ampel, Kabupaten Boyolali mempu berinovasi dengan memanfaatkan kotoran ternak sapi dan ayam menjadi biogas. Sehingga berguna untuk bahan bakar memasak pengganti elpiji dan tenaga listrik.
Sebagai desa mandiri energi, nampak pipa-pipa panjang berisikikan biogas melintang di sejumlah rumah. Seperti yang terlihat di Dusun Jetak dan Gilingan. Biogas tersebut berasal dari peternakan sapi dan ayam.
Pengurus Kelompok Tami Sumber Makmur Sutarjo mengatakan, pengelolaan kotoran ternak menjadi biogas cukup mudah. Pertama, kotoran dicampur dengan air, kemudian dimasukkan ke digester, sehingga air dan gas terpisah.
Setelah gas di atas dan air di bawah, Sutarjo akan ditribusikan gas ke paralon. Paralon itu menyebar ke sejumlah titik seperti ke kandang ternaknya, maupun ke lima rumah di sekitarnya. Gasnya tersebut dimanfaatkan untuk memasak dan tenaga listrik.
“Untuk hidupkan listrik kompor lima KK (kepala keluarga). Paling banyak untuk masak air,” kata Sutarjo di tempat ternak sapinya.
Penerima biogas dari peternakan Sutarjo Lestari mengaku beruntung mendapatkan bantuan gas dari tetangganya. Sebab dia tidak lagi harus membeli gas elpiji, sehingga bisa menghemat pengeluaran untuk kebutuhan bahan bakar kompornya.
“Sangat menghemat 100 persen. Masak bisa sehari semalam,” ungkapnya senang.
Hal kreatif mandiri energi lainnya dilakukan oleh Rizki Emil Abdilah, peternak ayam di desa itu. Dia berhasil memanfaatkan kotoran ayam menjadi energi alternatif. Biogas yang dihasilkan dipakai untuk menyalakan mesin penggiling jagung, serta kompor di rumahnya.
“Kalau pakai bensin Rp20 ribu untuk nyelep (haluskan jagung) 400 kilogram. kalau gas, menyelep dua jam, bisa 250 kilogram. Bisa ngirit Rp 20 ribu,” bebernya.
Ada pula warga yang berkreasi dengan membuat biogas portabel. Bahannya berasal dari sayuran dan nasi sisa. Dia adalah Saparman. Dengan alatnya itu, dia berhasil memanfaatkan biogas untuk keperluan memasak sehari-hari.
Meski belum sepenuhnya memasak menggunakan biogas, setidaknya dia bisa berhemat.(IJD/IJL)