SALATIGA – Pemerintah Kota Salatiga bekerja sama dengan PT Bank Pembangunan Daerah Cabang Salatiga, menyediakan 45 alat monitoring transaksi usaha (tapping box). Keberadaan alat tersebut guna mengoptimalkan pendapatan asli daerah (PAD).
Pemimpin Bank Jateng Cabang Salatiga Erna Setyawati mengatakan, alat tersebut akan terpasang di mesin kasir guna menghitung setiap transaksi. Data tapping box masuk ke dalam server pemkot. Dengan demikian, pemkot dapat melihat potensi pajak yang terjadi di tempat usaha tersebut.
“Di pasangnya di titik mana, nanti akan kami survei dan berkoordinasi dengan Badan Keuangan Daerah (BKD) Kota Salatiga. Kami juga sudah mengeluarkan biaya sebesar Rp250 juta rupiah untuk sewa, nanti pemkot dan wajib pajak (WP) tinggal memakai saja,” jelas Erna saat membuka kegiatan penandatanganan kesepakatan bersama antara Pemkot dan PT Bank Pembangunan Daerah Cabang Salatiga, di Hotel Laras Asri Salatiga, Senin (24/8/2020).
Erna menyebut alat tersebut juga bisa mendeteksi WP yang berperilaku kurang baik. Menurutnya, hal ini sangat baik untuk meningkatkan pendapatan daerah dengan melakukan layanan perbankan.
“Apabila ada WP nakal akan kelihatan, jam berapa mereka mematikan alatnya, tanggal berapa akan terdekteksi. Nanti kami koordinasikan dengan pemkot apabila ada WP nakal. Hal ini harus diawasi agar berimbas dalam memaksimalkan pendapatan, terutama pajak daerah,”ungkapnya.
Erna menambahkan untuk dinas terkait yang mempunyai UMKM binaan agar bisa mengajukan penyertaan modal usaha UMKM. Dari pusat kami telah diberi gelontoran dana sebesar Rp29 Milliar untuk pemulihan ekonomi di wilayah Salatiga.
“Kami akan segera bergandengan tangan dengan koperasi, UMKM maupun pedagang untuk menggerakkan ekonomi. Di masa pandemi ini UMKM harus bisa terus berkembang dan menjual hasilnya melalui cara biasa dan online,” imbuh Erna.
Wali Kota Salatiga Yuliyanto mengatakan, keberadaan perbankan sangat membantu perekonomian masyarakat di Salatiga.
“Segera kami instruksikan kepada Pemkot lewat Kepala BKD untuk menindaklanjuti kerja sama ini, agar masyarakat Salatiga bisa mendapatkan manfaatnya,” kata Yuliyanto.
Ia menambahkan, masih ada hal-hal yang bisa digarap lagi dalam meningkatkan PAD. Baik melalui UMKM, pedagang maupun pemanfaatan parkir lewat e-retribusi, e-parkir, maupun WP.
“Adanya peluang ini, harus kita garap dengan baik. Saya juga mohon dapat manfaatkan kemajuan terknologi lewat gawai dalam melakukan pembayaran maupun bertransaksi nontunai,” pungkasnya.(IJL/IJH)