Pati, infojateng.id – Bursa pemilihan kepala daerah mulai memanas. Pengurus Ikatan alumni Pergerakan Islam Indonesia (IKA PMII) Kabupaten Pati, berencana mendorong kandidat dari Nadhatul Ulama untuk maju dalam Pilkada Pati 2024 mendatang sebagai Calon Bupati dan Wakil Bupati Pati.
Dalam waktu dekat, Pengurus IKA PMII Pati bakal mendeklarasikan Calon kandidat yang dinilai mumpuni memimpin Kabupaten Pati.
“Kita masih mencari waktu yang tepat untuk deklarasi. Sebab, masih ada kordinasi dengan pengurus harian, siapa nanti yang bakal direkomendasikan,” ujar Sutrisno sekertaris IKA PMII saat pertemuan harlah Ke 64 tahun PMII, dan Halal bi halal di Desa Kundur Kecamatan Winong Pati, belum lama ini.
IKA PMII Pati yang tersebar di 21 kecamatan bakal menjadi mesin pemenangan yang mumpuni, untuk memenangkan calon yang diusulkan. Ia menilai saat ini belum ada kader NU yang berani mencalonkan diri, sehingga harus ada pendeklarasian.
“Tetapi kita juga sambil menunggu arah angin politik di Pati. Dukungan kandidat ini, merupakan ikhtiar rekomendasi dari seluruh kader-kader IKA PMII,” terang Sutrisno, di hadapan ratusan kader IKA PMII
Lebih lanjut, Setelah dideklarasikan nanti, IKA PMII Pati akan menyusun langkah-langkah pemenangan. Untuk calon yang direkomendasikan masih dirahasiakan sebelum deklarasi.
“Karena politik itu bagian dari adu strategi. Sehingga harus diperjuangkan, sekali nyemplung jangan sampai kalah bagaimanapun caranya. Politik itu layaknya lomba belut tercelup oli, tidak bisa didapat tapi harus dimenangkan,” terangnya.
Dalam acara itu, turut hadir Yusuf Hasim Ketua PCNU Kabupaten Pati, Noor Efendi Ketua PWI Pati, Zen Adv DPRD Provinsi Jateng 2019-2024.
Anggota IKA PMII Pati Akhwan mengaku siap mengakomodir IKA PMII muda menjadi pemenangan pencalonan Pilkada nanti sebagai tim gorong-gorong.
“Kita masih menunggu arahan dan intruksi dari senior-senior, agar lebih leluasa melakakukan pergerakan dibawah,” papar Akhwan, yang sekarang menjadi Ketua Anshor Puncakwangi.
Sementara itu, Ketua PCNU NU Pati Yusuf Hasim masih belum menentukan arah kebijakan dukungan politik di pertarungan Pilkada Pati yang masih beberapa bulan ke depan. Sebab, NU bukan partai politik namun organisasi kemasyarakatan terbesar di Pati. Jika ada anggotanya yang ingin ikut kontestasi, ia mempersilakan.
“Selaku Ketua NU Pati, kita masih mempertimbangkan dukungan politik ke siapa nantinya,” ujarnya.(edy/redaksi)