SEMARANG – Koleksi Keris Kuno di Museum Ronggowarsito bertambah satu. Keris tersebut ber-luk (bentuk) lurus dibuat abad ke 16 pada masa pemerintahan Mataram Islam dipimpin Sultan Agung.
Koleksi keris Ranggawarsita itu merupakan hibah dari kolektor barang antik, yang menyumbang tujuh bilah senjata tradisional.
Kepala Museum Ranggawarsita Asih Widiastuti mengatakan, dengan hibah tersebut, kini total ada 59.810 benda koleksi di museum yang dikelolanya. Sedangkan, total ada 307 koleksi bilah keris yang tersimpan di museum tersebut.
“Selain sebagai wahana destinasi wisata, museum juga berperan sebagai sarana edukasi. Dengan hibah ini, harapannya masyarakat dapat memahami tentang benda warisan nenek moyang itu,” sebutnya, usai acara penyerahan, Rabu (26/8/2020).
Ade Yuliawan sebagai penghibah keris mengatakan, pada kesempatan itu pihaknya menyerahkan bukan hanya keris abad 16. Beberapa pusaka abad 12, 14 dan 17 pun turut diserahkan. Selain itu, ada hibah piring keramik yang diyakini dibuat pada masa Dinasti Ming.
Keris koleksi terbaru Museum Ronggowarsito.
Ia berharap, hibahnya itu bisa digunakan sebagai media edukasi. Selain itu, ia berharap tidak ada pengkultusan terhadap keris. Ade menyebut, pembuatan keris membutuhkan teknik tingkat tinggi, untuk menghasilkan pusaka yang memunyai pamor (Gurat logam) dan dapur (kenampakan) yang khas.
“Bayangkan saja, abad 14 sampai sekarang masih utuh. Nah saya ingin itu (keris) menjadi koleksi untuk dapat dipelajari, tidak hanya tersimpan di lemari milik saya,” tuturnya.
Adapun, salah satu keris yang dihibahkan ke Museum Ranggawarsita, memiliki sertifikat dari Museum Keris Taman Mini Indonesia Indah. Pada sertifikat tertulis, keris tersebut memiliki dapur jalak, dengan pamor beras wutah. Sementara dimensinya adalah, 146 gram dengan panjang 40,2 sentimeter.(IJD/IJL)