Jepara, Infojateng.id – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jepara berhasil memecahkan rekor muri dunia dengan 7587 perempuan berkebayak menyeduh kopi terbanyak secara bersama-sama di Pantai Bandengan, Minggu (12/5/2025).
Pemecahan rekor ini disambut antusias oleh perempuan Kabupaten Jepara.
Terbukti pantai Bandengan Kabupaten Jepara dipenuhi perempuan yang berkebayak sembari menyeduh kopi bersama-sama.
Dalam pemecahan rekor ini, dihadiri secara langsung oleh Penjabat (Pj) Bupati Jepara Edy Supriyanta beserta jajarannya.
Nampak pula Kapolda Jateng Irjen Pol Ahmad Lutfhi turut hadir dalam pemecahan rekor ini.
Pj Bupati Jepara Edy Supriyanta mengatakan bahwa pemecahan rekor ini sebagai bentuk penghargaan bagi jasa perempuan yang memiliki peran penting untuk memajukan kopi Jepara.
“Jadi filosofinya kami menghargai wanita, dari muri wanita luar biasa dari ladang kopi sampai mengolah dan menyajikan,” kata Edy.
Menurutnya, kegiatan ini bisa memperkenalkan kopi asli dari Kabupaten Jepara.
“Hari ini kami tampilkan wanita sebanyak 7587 menyajikan kopi, disamping itu membranding Jepara luar biasa,” jelasnya.
Dikatakan, lanjut Edy, Pemkab Jepara akan memberlakukan setiap OPD hingga di Kecamatan untuk bersama-sama memperkenalkan Kopi Jepara.
“Saya minta temen-temen membranding kopi Jepara yang luar biasa, Jepara ada kopinya. Supaya untuk meningkatkan panennya kami branding selama ini pemerintah secara masif belum,” tuturnya.
Di sisi lain, Ketua Muri Perwakilan Jawa Tengah, Sri Widayati mengatakan pihaknya saat ini mencanangkan rekor muri yang berhasil dipecahkan oleh Pemkab Jepara.
“Merasa senang kali ini Muri datang kembali ke Kabupaten Jepara untuk mencatat rekor menyeduh kopi oleh perempuan berkebayak terbanyak. Ada 7587 perempuan berkebayak semua menyeduh kopi,” kata Sri.
Dia menjelaskan bahwa rekor ini sudah resmi tercatat dalam buku rekor muri ke 11627 yang berhasil di catat oleh Pj Bupati Jepara.
“Kopi ini asli Kabupaten Jepara resmi kami catat ke rekor muri ke 11627 kami berikan kepada PJ bupati jepara,” ujarnya.
Sementara itu, Kapolda Jateng Irjen Pol Ahmad Lutfhi mengatakan bahwa kegiatan ini sebagai bentuk menggali potensi daerah yang dimiliki.
Kapolda Jateng tidak mengkira bahwa kegiatan ini direspon cukup baik oleh warga masyarakat terutama perempuan.
“Mengekspor pariwisata untuk meningkatkan pendapatan masyarakat khususnya kopi. Saya tidak mengkira pembuatan kopi ini melibatkan ibu-ibu,” kata Luthfi.
Melihat kegiatan ini, kapolda mengapresiasi apa yang telah dilaksanakan oleh Pemkab Jepara.(eko/redaksi)