KUDUS – Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Gerakan Mahasiswa Kudus (GMK) melakukan aksi penolakan terhadap KAMI (Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia). Para demonstran itu memblokade sepanjang jalan Gor Wergu Wetan Kudus, tepatnya di Jalan Gor Wergu Wetan, Kota Kudus, Kabupaten Kudus.
Aksi para demonstran tersebut berlangsung dengan tetap menerapkan protokol kesehatan. Pasalnya, aksi tersebut dikawal ketat oleh jajaran TNI / POLRI, dalam hal ini Polres Kudus dan Kodim 0722/Kudus.
Koordinator umum GMK Gatot Priambodo Agusta mengungkapkan, aksi yang ia galang itu berawal dari kegalauan masyarakat terkait kondisi Negara Republik Indonesia (NKRI). Pasalnya, hingga saat ini masih terjadi banyak problematika yang tak kunjung usai terkait isu Nasional hingga lokal.
“Aksi ini berangkat dari gelisah masyarakat, munculnya gerakan-gerakan yang menjadikan bangsa Indonesia ini tidak kondusif. Jadi ini kita ingin mengawal dan menuntaskan gerakan-gerakan yang dapat memecah belah NKRI,” papar Gatot.
Oleh karena itu, lanjut Gatot, pihaknya menggelar deklarasi aksi serta pernyataan sikap penolakan terharap KAMI yang dianggap mempunyai potensi memecah belah NKRI.
“Intinya kami melalui GMK meminta masyarakat serta seluruh birokrasi untuk menjaga kondusifitas dan keamanan Negara Indonesia,” imbuhnya.
Menutup statemennya, Gatot yang mewakili GMK mengajak seluruh elemen masyarakat dalam mengawal dan memantau birokrasi pemerintah dalam menuntaskan kasus yang dapat memecah belah Negara Indonesia.
“Dalam hal ini, GMK menuntut untuk birokrasi pemerintahan agar konsisten dalam memerangi kasus yang dapat memecah belah NKRI. Jadi kami menuntut secara tegas untuk menolak adanya gerakan KAMI di Kabupaten Kudus,” pungkasnya. (IJD)