Jepara, Infojateng.id – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jepara mengikuti Rapat Koordinasi (Rakor) Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) yang dipimpin langsung Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian.
Rakor tersebut digelar melalui rapat virtual yang berlangsung di Ruang Command Center Setda, Senin (10/6/2024).
Tito Karnavian menyampaikan tingkat inflasi di Indonesia sudah cukup baik, yaitu berada di angka 2,84 persen. Angka tersebut membuat Indonesia berada di peringkat 73 dari 186 negara di dunia.
“Biasanya inflasi didominasi oleh makanan, minuman, dan tembakau. Tapi saat ini, terjadi deflasi sebesar 0,29 persen, ini indikator bagus, artinya masyarakat ada uang,” ujar Tito.
Rakor yang dihadiri langsung oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Jepara Edy Sujatmiko serta diikuti sejumlah kepala Organisasi Perangkat Daerah di lingkungan Pemkab Jepara itu juga dalam rangka persiapan dan upaya menstabilkan harga kebutuhan pokok masyarakat (Kepokmas) di Kabupaten Jepara jelang Iduladha tahun ini.
Edy Sujatmiko menginstruksikan agar stabilisasi harga kebutuhan pokok di pasar harus dilakukan dengan melakukan koordinasi yang baik.
Terutama dalam hal ini adalah Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) dan stakeholder terkait untuk menstabilkan Indeks Perkembangan Harga (IPH) di Kabupaten Jepara.
“Harapan kami cari data dalam rentang tiga bulan ke belakang, lihat dan amati terus nanti, kita coba begitu dan nanti ketika ada SP2KP (red-Sistem Pemantuan Pasar dan Kebutuhan Pokok) langsung lakukan koordinasi terkait harga,” kata Edy Sujatmiko.
Terkait upaya menekan laju inflasi dan stabilisasi harga kepokmas jelang Iduladha, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Jepara Diyar Susanto menyampaikan pihaknya secara rutin melaksanakan survei harga pangan harian.
Diyar berharap langkah ini mampu mewujudkan data real di lapangan yang nantinya dijadikan landasan dalam hal mengambil kebijakan selanjutnya.
“Soal produktivitas di wilayah Jepara kita sudah cukup misalnya produksi beras, kita koordinasi dengan BPS (red-Badan Pusat Statistik) untuk produktivitas padi di kabupaten jepara tetap di angka surplus”, ungkap Diyar.
Terkait persiapan Iduladha, Ia juga menyampaikan, bahwa tahun ini untuk penanganan ternak sudah dilakukan pemeriksaan kesehatan dan pengobatan apabila ada hewan ternak yang sakit serta upaya pemberian obat dan vitamin serta vaksinasi.
“Kondisi PMK (red-penyakit mulut dan kuku) dan penyakit LSD (red-lumpy skin disease) pada hewan ternak di Kabupaten Jepara sudah bisa ditangani dengan baik untuk saat ini,” katanya.
Diyar juga menambahkan, pihak DKPP sudah menyiapkan tenaga paramedis untuk mengawasi dan menangani hewan ternak di masing-masing kecamatan.
Pihaknya saat ini juga melakukan pengawasan ketersediaan hewan ternak di pasar dan mempersiapkan tiga Rumah Pemotongan Hewan (RPH) di Kabupaten Jepara termasuk mengaktifkan kembali RPH yang ada di Kecamatan Bangsri dan RPH di Kecamatan Kalinyamatan.
“Langkah ini kami lakukan agar masyarakat yang membutuhkan pada saat Iduladha nanti proses kurbannya bisa terlayani di RPH dengan baik,” terangnya.
Sementara itu, Kepala Disperindag Kabupaten Jepara yang diwakili Kepala Bidang Perdagangan Anik Rosyida saat ini telah melakukan upaya-upaya dalam hal pengendalian inflasi daerah di antaranya adalah melakukan pengumpulan data dan mencatat harga kebutuhan pokok melalui SP2KP setiap harinya.
Anik juga menyampaikan untuk kebutuhan LPG menjelang Iduladha pihaknya akan memastikan agar Pertamina selaku penyedianya dapat memenuhi kebutuhan masyarakat. (eko/redaksi)