KUDUS – Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Kudus terus berupaya menekan jumlah angka kematian ibu (AKI) serta angka kematian bayi (AKB) di Kota Kretek. Pasalnya, pandemi Covid-19 secara otomatis telah menyedot perhatian bawasannya penyebab AKI maupun AKB adalah virus Covid-19.
Kepala Seksi Kesehatan Keluarga dan Gizi DKK Kudus, Muslimah mengimbau kepada seluruh elemen masyarakat untuk mentaati protokol kesehatan. Sehingga, ibu hamil yg masuk kelompok rawan tidak gampang terpapar Covid-19.
“Kami dari pihak DKK Kudus telah mengambil langkah-langkah penekanan dengan melakukan ANC (antenatal care) sesuai standart 20 T,” paparnya.

Wakil Ketua I TP PKK Kudus Mawar Hartopo memberikan vitamin dan makanan tambahan kepada ibu hamil.
Lebih lanjut, Muslimah juga menyampaikan jika DKK Kudus juga terus berupaya melakukan penemuan kasus resiko tinggi bumil (ibu hamil) sedini mungkin.
Setelah itu, dilanjutkan dengan rujukan dini ke dokter Ahli untuk dilakukan penanganan terhadap resiko tinggi agar bisa menjadi resiko sedang, ringan, bahkan hingga tidak beresiko.
“Kami juga melakukan penatalaksanaan resiko tinggi bumil untuk menimimalisir rujukan kegawatdaruratan,” imbuhnya.

Sejumlah ibu hamil berfoto bersama
Pihak DKK Kudus, tambahnya, bahkan telah meluncurkan aplikasi SIBULAN (sisten informasi jejaring rujukan ibu dan bayi unggulan).
Selain itu, pendanaan jampersal (jaminan persalinan) bagi ibu hamil, bersalin nifas dan bayi baru lahir yang masuk dalam kategori miskin atau tidak punya jaminan asuransi juga tak luput dari fokus DKK Kudus.
“Kami juga telah melakukan AMP (audit maternal neonatal) untuk kasus nearmis dan kematian,” pungkasnya.(IJD/IJL)