PATI – Sejumlah pemuda yang tergabung dalam Krangtaruna Desa Sukobubuk, Kecamatan Margorejo menggagas terbentuknya bank sampah di desa setempat. Munculnya ide itu lantaran awalnya warga banyak yang membuang sampah di sembarang tempat.
Bahkan, banyak sampah yang dibuang di pinggir jalan, sungai, maupun lahan tak bertuan lainnya. Alhasil hal tersebut menimbulkan banyak persoalan. Mulai dari tak enak dipandang maupun memunculkan bau tak sedap.
“Oleh karena itulah kami menggagas bank sampah ini. Untuk sampah kering kami tangani lewat bank sampah sementara sampah basah kami kelola lewat budidaya maggot,” kata Rifki Suweno, ketua Karang Taruna Desa Sukobubuk.
Kini, bank sampah di desa itu sendiri sudah memiliki sekitar 473 nasabah dari sebanyak 1000 kepala keluarga (KK) yang ada di Desa Sukobubuk. Untuk sampah kering, mereka bisa mengelola hingga 14 ton pertahunnya.
Saman, Kepala Desa Sukobubuk, Kecamatan Margorejo mengapresiasi langkah Karang Taruna dalam pengelolaan sampah di desanya. Dia pun mendorong agar usaha budidaya maggot tersebut bisa terus dikembangkan. Terlebih yang memiliki dampak positif yang cukup banyak.
“Kami cukup senang. Selain bisa mengurangi tumpukan sampah yang ada di desa juga bisa bernilai ekonomis dan memberikan pendapatan kepada para pemuda.,”imbuhnya.(IJB/IJL)