Desa Sukobubuk Tangani Sampah Lewat Maggot, Jadi Pemasukan Tambahan Warga

infojateng.id - 2 Oktober 2020
Desa Sukobubuk Tangani Sampah Lewat Maggot, Jadi Pemasukan Tambahan Warga
Pembudidayaan moggot untuk tangani sampah di Desa Sukobubuk, Margorejo belum lama ini. - ()
Penulis
|
Editor

PATI – Melihat potensi yang cukup besar membuat Desa Sukobubuk, Kecamatan Margorejo melirik budidaya maggot atau belatung dalam menangani sampah. Keberadaan maggot itu bahkan memiliki banyak manfaat. Baik untuk lingkungan maupun dari sisi ekonomi.

Ide itu memang muncul lantaran awalnya banyak sampah basah baik dari rumah tangga maupun sisa pertanian serta milik para penjual sayur dan buah yang tak tertangani dengan maksimal.

Alhasil sampah organic itu hanya dibuang begitu saja di pinggir jalan, atau ke sungai. Hal itu berdampak pada pemandangan yang tak enak dilihat serta memunculkan bau tak sedap.

“Dari situ kami kepikiran untuk membudidayakan maggot sebagai solusinya,”terang Rifki Suweno, ketua Karang Taruna Desa Sukobubuk.

Maggot itu memang dibudidayakan dengan diberikan pakan sampah basah atau sampah organik. Dalam sebulan sedikitnya 80 hingga 100 kilogram sampah basah bisa diurai dengan maggot itu. Sehingga potensi tumpukan sampah di sungai dan jalan pun bisa diuraikan.

“Keuntungan lainnya, setelah besar maggot itu bisa dijual untuk dijadikan pakan ternak. Terutama pakan ikan seperti lele maupun nila yang sudah banyak dikembangkan,”ujarnya.

Bahkan diakuinya penggunaan maggot untuk pakan ikan sekarang ini tengah menjadi trend tersendiri. Lantaran selain sebagai solusi keterbatasan pakan ikan, maggot juga memiliki kadar protein yang tinggi.

“Untuk maggot nya sendiri kami sudah menjual lebih dari 136 kilogram. Dengan harga jual antara Rp 8 hingga 10 ribu perkilonya. Sebenarnya pesanan cukup banyak. Tapi kami masih keterbatasan tempat,”imbuhnya.

Maggot diakuinya memang memiliki keunggulan waktu budidaya yang relatif singkat. Dari telur sampai panen dibutuhkan waktu kisaran 15 hingga 20 hari saja. Prosesnya lalat maggot akan ditaruh di egis agar bertelur. Telur itu kemudian akan ditunggu hingga satu minggu agar menjadi maggot barulah kemudian ditaruh di bak sampah basah untuk pembesaran.

“Sekali panennya sendiri kami bisa menghasilkan 15 hingga 20 kilogram maggot,”tambahnya.

Keuntungan budidaya maggot rupanya juga tak berhenti disitu. Sisa makanan maggot bisa dijadikan pupuk. Mereka memberi nama “Kasgot” atau bekas maggot. Selain itu mereka juga bisa menghasilkan pupuk cair juga. Untuk pupuk ini bahkan bisa sampai Rp 15 ribu perliternya.

“Namun keuntungan terbesarnya, setelah modal awal sekarang ini hampir dikatakan untuk biaya operasionalnya sangat minim. Jadi sangat menguntungkan,”ujarnya.(IJB/IJL)




Tinggalkan Komentar

Terbaru Hari Ini

21 Kafilah MTQH XXXI Tingkat Jateng Dilepas Wabup Boyolali

21 Kafilah MTQH XXXI Tingkat Jateng Dilepas Wabup Boyolali

Eks Karesidenan Surakarta   Info Jateng
9 Pelaku UMKM Difabel Terima Motor Roda Tiga dan Bikin SIM Gratis

9 Pelaku UMKM Difabel Terima Motor Roda Tiga dan Bikin SIM Gratis

Eks Karesidenan Semarang   Info Jateng
Sekda Jateng Ajak Gunakan Al-Qur’an-Hadis Sebagai Pedoman Hidup

Sekda Jateng Ajak Gunakan Al-Qur’an-Hadis Sebagai Pedoman Hidup

Eks Karesidenan Pekalongan   Info Jateng
Jateng Raih Penghargaan Pioneer of Economic Empowerment

Jateng Raih Penghargaan Pioneer of Economic Empowerment

Ekonomi   Info Jateng   Laporan Khusus   Pemerintahan
Sragen Teguhkan Komitmen Bebas Tuberkulosis

Sragen Teguhkan Komitmen Bebas Tuberkulosis

Eks Karesidenan Surakarta   Info Jateng   Kesehatan
Pendopo jadi Bagian dari Museum RA Kartini

Pendopo jadi Bagian dari Museum RA Kartini

Eks Karesidenan Pati   Info Jateng
Ratusan Atlet Pencak Silat Meriahkan Dandim Cup 2025 Jepara

Ratusan Atlet Pencak Silat Meriahkan Dandim Cup 2025 Jepara

Eks Karesidenan Pati   Info Jateng   Olahraga
Warga Diajak Jaga Alam Lewat Gerakan Nandur Bareng

Warga Diajak Jaga Alam Lewat Gerakan Nandur Bareng

Eks Karesidenan Pati   Info Jateng
Cegah Penularan TBC Lewat Kampanye TOSS TBC

Cegah Penularan TBC Lewat Kampanye TOSS TBC

Eks Karesidenan Semarang   Info Jateng   Kesehatan
166.721 Pelajar Hingga Balita di Jepara Disasar MBG

166.721 Pelajar Hingga Balita di Jepara Disasar MBG

Eks Karesidenan Pati   Info Jateng   Pemerintahan
Tak Lagi dengan Bambu Runcing, Warga Diajak Berjuang Lewat Ilmu dan Pengabdian

Tak Lagi dengan Bambu Runcing, Warga Diajak Berjuang Lewat Ilmu dan Pengabdian

Eks Karesidenan Pati   Info Jateng   Pemerintahan
Teladani Semangat Pengorbanan dan Nilai Kepahlawanan

Teladani Semangat Pengorbanan dan Nilai Kepahlawanan

Eks Karesidenan Pati   Info Jateng
Sekda Jateng: Tidak Ada OPD Basah atau Kering, Semua ASN Harus Berintegritas

Sekda Jateng: Tidak Ada OPD Basah atau Kering, Semua ASN Harus Berintegritas

Eks Karesidenan Semarang   Info Jateng   Laporan Khusus   Pemerintahan
Hasil Bulan Dana PMI Pati Capai Rp 1,396 Miliar, Naik Rp 22 Juta dari Tahun Lalu

Hasil Bulan Dana PMI Pati Capai Rp 1,396 Miliar, Naik Rp 22 Juta dari Tahun Lalu

Eks Karesidenan Pati   Info Jateng   Kesehatan   Laporan Khusus   Pemerintahan
Satu Dekade Festera Mampu Menghipnotis Gen Z

Satu Dekade Festera Mampu Menghipnotis Gen Z

Eks Karesidenan Pati   Info Jateng   Seni & Budaya
Pesan Khusus Sekda Jateng untuk Gen Z di Hari Pahlawan

Pesan Khusus Sekda Jateng untuk Gen Z di Hari Pahlawan

Eks Karesidenan Semarang   Info Jateng   Pemerintahan
Target Rampung Desember, DPUTR Pati Perbaiki Halaman Pasar Puri Baru

Target Rampung Desember, DPUTR Pati Perbaiki Halaman Pasar Puri Baru

Eks Karesidenan Pati   Pemerintahan
Pemprov Gerak Cepat Kirim Bantuan ke Warga Terdampak Banjir Bumiayu

Pemprov Gerak Cepat Kirim Bantuan ke Warga Terdampak Banjir Bumiayu

Eks Karesidenan Pati   Info Jateng
Gencarkan Konsumsi Susu Lokal, Ribuan Pelari Ramaikan Susu Run Boyolali 2025

Gencarkan Konsumsi Susu Lokal, Ribuan Pelari Ramaikan Susu Run Boyolali 2025

Eks Karesidenan Surakarta   Info Jateng
Kunyit Lereng Muria Bersiap Menembus Pasar Dunia

Kunyit Lereng Muria Bersiap Menembus Pasar Dunia

Ekonomi   Eks Karesidenan Pati   Info Jateng   Laporan Khusus
Close Ads X