PATI – Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (Dispmerades) Kabupaten Pati menilai pemberian bantuan keuangan (bankeu) pengembangan kawasan pedesaan (PKP) di Desa Sukoharjo, Banyuurip, dan Langse, Kecamatan Margorejo dinilai tepat.
Ketiga tersebut selain tepat untuk progam tersebut juga memiliki potensi yang besar untuk digali potensi wisata. Terlebih bankeu PKP memang awalnya ditargetkan untuk pengembangan wisata edukasi.
“Namun lantaran karena ada pandemi, target bankeu PKP ini dialihkan dalam usaha penyiapan kebutuhan pangan pokok bagi masyarakat,”ujar Wulandari Dyah Suryanti, Kabid Pengembangan Desa pada Dispermades Pati.
Meski begitu tiga desa tersebut diakuinya masih tetap cocok dalam pengembangan wisata bersama. Kemungkinan dibuatnya paket wisata di Kecamatan Margorejo tersebut. Ketiga desa itu juga memiliki banyak potensi wisata.
“Semua desa itu punya potensi objek wisata. Seperti Desa Sukoharjo punya tempat pembuangan akhir (TPA) yang kini dijadikan objek wisata. Belum lagi ada lahan pembibitan perhutani serta peternakan sapi perah yang tentu cocok untuk wisata edukasi,”imbuhnya.
Sementara di Desa Langse ada loji peninggalan Belanda yang juga tengah disiapkan sebagai wisata. Belum lagi ada Bioreaktor Kapal Selam yang juga sangat potensial untuk digarap untuk pembelajaran.
“Di sana juga terkenal sebagai sentra keripik tempenya. Jadi sangat tepat,”imbuhnya.
Dirinya juga yakin meski target usaha penyiapan kebutuhan pangan dilakukan lantaran pandemi, namun rintisan dari Bumdesma Berkah Manunggal itu bisa dijalankan berkelanjutan bahkan berkembang.
“Harapannya tentu meskipun pandemi sudah berakhir namun usaha yang bergerak di penyiapan sembako tersebut tetap berjalan. Kami bahkan berharap usaha itu bisa menjadi suplyer kebutuhan pokok bagi warga maupun pelaku usaha mikro kecil dan menegah (UMKM) di sekitar sana,”tambahnya.(IJB/IJL)