Jepara, Infojateng.id – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jepara melalui Dinas Koperasi, UKM, Tenaga Kerja, dan Transmigrasi (Diskopukmnakertrans) gencar mendorong peningkatan UMKM dengan berbagai program.
Upaya ini mencakup peningkatan kualitas sumber daya manusia dan strategi pemasaran.
Kepala Diskopukmnakertrans, Samiadji, menyampaikan bahwa sejumlah program pendampingan dan pelatihan telah diselenggarakan untuk memperkuat kapasitas pelaku UMKM. Itu agar mereka dapat berkembang dan naik kelas.
Hal itu disampaikannya saat mengudara di LPPL Radio Kartini FM Jepara pada Selasa (30/7/2024).
“Banyak sekali jenis pelatihannya di dalam program kami ini,” ujar Samiadji.
Samiadji mencatat bahwa terdapat 80.966 UMKM di Kabupaten Jepara, dengan mayoritas beroperasi di sektor makanan dan minuman.
Pascapandemi Covid-19, banyak masyarakat yang kreatif meluncurkan usaha rumahan, membuka peluang baru di tengah situasi sulit.
Setiap tahun, Diskopukmnakertrans mengadakan pelatihan, yang secara rutin diberikan kepada pelaku UMKM. Pelatihan ini meliputi berbagai bidang, seperti tata boga dan tata rias.
Pendaftaran dilakukan melalui tautan yang tersedia di Balai Latihan Kerja, Bidang Tenaga Kerja, dan Bidang UKM, dengan masa pelatihan yang bervariasi dari 3 hingga 20 hari.
“Pelatihan ini gratis untuk semua. Bahkan ada uang pengganti bensin, camilan dan makan siang,” tuturnya.
Dalam upaya meningkatkan kompetensi pelaku UMKM, pihaknya telah meluncurkan aplikasi MyUMKM Jepara.
Meskipun saat ini berbasis web, aplikasi ini akan segera dikembangkan untuk platform mobile.
Pelaku UMKM dapat mendaftar melalui tautan bit.ly/PendataaPesertaMyUMKM2024.
Setiap produk yang dipromosikan di aplikasi ini akan dikurasi terlebih dahulu untuk memastikan kesesuaian, kemasan, dan kualitas foto produk yang menarik.
Peluncuran MyUMKM Jepara pada 17 Juli lalu di Pendopo Kartini Jepara dihadiri oleh Penjabat Bupati dan Sekda Jepara, yang memberikan dukungan penuh terhadap program ini.
Mereka berharap aplikasi ini dapat membantu UMKM Jepara dalam meningkatkan akses pemasaran dan memperluas pasar.
“Kita juga ada tim pembina yang terdiri dari stakeholder terkait, seperti Disperindag, DPMPTSP, Bappeda, perbankan, akademisi, serta perhimpunan dan paguyuban,” ujarnya.
Dengan hadirnya aplikasi MyUMKM Jepara, diharapkan pelaku UMKM semakin kreatif dan inovatif, sehingga dapat berkembang dan naik kelas.
Pemerintah daerah juga mendukung penuh inisiatif ini, dan akan mengadakan pameran UMKM pada Agustus mendatang.
“Dalam waktu dekat, Agustus ada pameran UMKM,” terang Samiadji. (eko/redaksi)