PATI – Batik bakaran dikenal sebagai salah satu produk unggulan dari Kabupaten Pati. Batik khas pesisir itu dianggap memiliki banyak kelebihan hingga mampu bersaing di pasar batik nasional.
Siapa sangka berkat batik tersebut, Mbah Bukari, warga Desa Bakaran Wetan, Kecamatan Juwana sampai mendapatkan penghargaan Upakarti.
Upakarti diketahui merupakan penghargaan di bidang perindustrian yang diberikan kepada pihak yang dianggap berprestasi dan berjasa dalam pengembangan dan atau pembinaan industri kecil dan menengah.
Pria lanjut usia yang memiliki nama lengkah Bukari Wiryo Satmoko itu memang merupakan salah seorang pengrajin senior dari Desa Bakaran Wetan. Dia menceritakan penghargaan tersebut didapatkannya pada tahun2008 lalu.
“Saat itu yang memberikan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY),”terangnya.
Batik kreasinya pun bahkan turut digunakan oleh orang nomor satu di Indonesia saat itu. Hal tersebut tentu menambah kebanggaannya dalam mempertahankan budaya peninggalan leluhur. Terlebih Desa Bakaran Wetan dengan batik memiliki nilai historis yang begitu kuat.
“Saya sendiri mulai belajar membatik saat usia 12 tahun. Dan kemudian baru serius bergelut dengan batik di tahun 1963,”ujarnya.
Menurutnya Batik Bakaran memang memiliki ciri khas yang tak diketemukan di batik-batik lainnya. Yakni pada remekan atau pecahannya. Meski batik bakaran memiliki banyak motif namun remekan itu selalu ada. Remekan tersebut berupa motif abstrak berupa serabut halus yang menjadi latar belakang motif utama.
“Kalau untuk batik bakaran aslinya sogan, warnanya biru tua dan sawo matang. Kalau sekarang ini sudah banyak warnanya itu karena memang sudah dikembangkan atau berinovasi,”imbuhnya.
Kini Mbah Bukari pun berharap agar anak-anak muda dapat turut nguri-uri peninggalan leluhur tersebut. Yakni dalam melestarikan batik Bakaran yang telah menjadi bagian dari desa itu sendiri.
“Harapannya tentu tak hanya sebatas mempromosikan namun juga munculnya pembatik-pembatik muda lainnya,”imbuhnya.(IJB/IJL)