PATI – Meski di tengah pandemi, namun Pemerintah Desa Bakaran Wetan tak kehabisan akal untuk mempromosikan batik yang menjadi produk unggulan desa tersebut. Diantaranya yakni menggelar pameran batik secara virtual.
Selain pameran daring, dalam kegiatan yang dikemas dalam festival batik itupun turut menghadirkan webinar dengan mengundang salah satu pengrajin batik dari desa tersebut. Bahkan salah seorang anggota DPRD Jateng serta wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin turut menjadi narasumbernya.
Wahyu Supriyo Kepala Desa Bakaran Wetan, Kecamatan Juwana mengatakan, festival batik itu memang digelar untuk mempromosikan Batik Bakaran yang telah menjadi produk unggulan Kabupaten Pati.
Diharapkan dengan digelarnya festival tersebut dapat menjadikan pecinta batik mengetahui jika Desa Bakaran Wetan merupakan daerah penghasil batik yang menjadi unggulan Kabupaten Pati tersebut.
“Selama ini sudah banyak yang telah mengenal batik bakaran. Namun rupanya yang mengetahui lokasi sentra produksinya tak begitu banyak. Bahkan ada yang mengira bakaran itu nama brand atau malah dikira batiknya yang dibakar saat proses pembuatannya,”terang Wahyu.
Digelarnya festival secara virtual diakuinya murni lantaran masih pandemi. Namun di tahun – tahun berikutnya pihaknya mengaku akan menggelar secara luas. Wahyu bahkan berkomitmen akan menjadikan acara tersebut sebagai kegiatan rutinan.
“Kedepan festival batik ini akan kami selenggarakan setiap tahunnya. Yakni setiap tanggal 2 Oktober atau saat bertepatan hari batik nasional. Bagaimanapun Desa Bakaran Wetan tak bisa dipisahkan oleh batik. Ada nilai sejarah yang kuat didalamnya,”tambahnya.
Sedikitnya ada 36 motif batik yang diambil dari tujuh pengrajin besar di Desa Bakaran Wetan yang dipamerkan dalam acara tersebut.Namun diantara motif yang cukup tenar diketahui seperti motif biota laut, naga, parikesit, hingga kasmaran atau yang bergambar sepasang merak.(IJB/IJl)