Pati, Infojateng.id – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKNT) IPB University, bekerja sama dengan Puskesmas Jakenan, Pati berhasil mengimplementasikan program biogas ke salah satu rumah warga di Desa Kalimulyo, Kecamatan Jakenan.
Proyek pembuatan biogas ini berkaitan erat dengan kesehatan lingkungan. Selain membantu mengurangi risiko pencemaran lingkungan juga dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
“Pembuatan biogas ini bertujuan untuk membentuk karakter masyarakat agar tidak lagi membuang limbah kotoran hewan sembarangan ke lahan, melainkan memasukkannya ke dalam tong untuk dimanfaatkan sebagai biogas,” ungkap Ilmi, salah satu tenaga sanitarian Puskesmas Jakenan.
Ia menyebut, proyek ini diharapkan dapat menjadi pilot project yang menginspirasi daerah lain untuk melakukan hal serupa. Seperti diketahui, Desa Kalimulyo memiliki mayoritas penduduk yang menggantungkan hidupnya pada sektor pertanian dan peternakan sebagai mata pencaharian utama.
“Inovasi biogas dari kotoran ternak ini diharapkan benar-benar sejalalan dengan harapan kebersihan lingkungan dan warga bisa memanfaatkanya untuk keperluan masak dan lain-lain,” sebutnya.
Sementara itu, Hafizh penanggung jawab program pembuatan biogas tersebut menambahkan, proses pembuatan biogas ini dengan pengumpulan limbah kotoran hewan yang telah diencerkan dengan air perbandingan 1:1 kemudian dimasukkan ke dalam tong untuk difermentasi.
“Gas yang dihasilkan berupa gas metana yang dapat digunakan sebagai bahan bakar untuk memasak dan memenuhi kebutuhan energi rumah tangga,” ujarnya.
Selanjutnya, residu darı proses tersebut juga dapat digunakan sebagai pupuk organik cair yang bermanfaat bagi pertanian lokal. Pembuatan tong untuk proyek pembuatan biogas tergolong mudah dengan memanfaatkan bahan yang tersedia di rumah.
Tong atau drum ini berfungsi sebagai ruang tertutup yang digunakan sebagai media penyimpan kotoran hingga menghasilkan gas. Gas metana yang tertampung nantinya akan disalurkan ke kompor melalui instalasi berupa pipa PVC dan selang kecil.
“Hasil fermentasi berupa gas metana (CH4) dapat terlihat dan bisa digunakan sebagai biogas pada hari ke-14,” paparnya.
“Dengan keberhasilan proyek biogas ini, masyarakat Desa Kalimulyo diharapkan dapat memanfaatkan limbah kotoran hewan yang ada untuk memproduksi energi ramah lingkungan di rumah masing-masing. Sehingga dapat mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil dan meningkatkan keberlanjutan energi di tingkat lokal,” imbuh Hafizh. (redaksi)