JAKARTA – Polisi berhasil mengamankan 10 orang tersangka perusakan kantor Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) pada saat berlangsungnya demonstrasi tolak UU Cipta Kerja baru-baru ini.
Kepala Divisi Humas Polri Irjen Argo Yuwono mengungkapkan, dari sepuluh orang tersangka, delapan diantaranya masih di bawah umur.
“Makanya Mabes Polri terutama Dit Tipidum Bareskrim Polri dengan Polda Metro Jaya langsung bekerja, mengecek selama 3 hari langsung kami temukan 3 hari itu. Dilakukan teknis oleh penyidik dan mengungkap kita temukan tersangka 10, tampilkan 2 karena 8 dibawah umur,” kata Argo dalam jumpa pers di Polda Metro Jaya, Senin (12/10).
Lebih lanjut, Argo mengungkapkan jika tersangka yang di bawah umur itu tidak dilakukan penahanan. Sebagai gantinya, tersangka di jerat dengan pasal berlapis.
“Kami kenakan Pasal 28 ayat (2) Jo Pasal 45 ada UU ITE. Juga karena kita menemukan yang bersangkuyan ada kata-kata mengajak untuk melakukan, unjuk rasa di Jakarta, dan juga ada Pasal 170 KUHP merusak barang, Pasal 214 KUHP, Pasal 218 KUHP dan atau Pasal 358 KUHP Jo Pasal 55 dan 56 KUHP,” jelasnya.
Adapun dalam perkara perusakan Gedung Kementerian ESDM ini, barang bukti yang diamankan adalah, batu, kayu, pecahan botol, Handphone.
Di sisi lain, Argo memastikan pihak kepolisian akan terus mencari tersangka lainnya terkait kasus ini. Menurutnya, tersangka tidak akan berhenti di angka 10 orang.
“Jadi ini juga kita tidak berhenti sampai disini, tersangka 10 ini, seandainya nanti ada tersangka lain akan kita tangkap tersangka lain. Kami proses kami ajukan ke penuntut umum,” tutup Argo. (IJD)