26 Kelompok Ketoprak Tampil Maksimal Satu Jam
KLATEN – Menyambut Hari Jadi ke-215 Kabupaten Klaten, warga disuguhi tontonan ketoprak gratis. Tidak tanggung-tanggung, pertunjukan rakyat tersebut digelar lima hari berturut-turut di Panggung Hiburan Gedung Sunan Pandanaran di ajang Fetival Ketoprak Klaten 2019, mulai Senin (15/7/2019).
Bupati Klaten Sri Mulyani menyambut baik dan mengapresiasi gelaran festival ketoprak antar kecamatan tersebut. Tak hanya menjadi ajang silaturahmi bagi seniman, tapi juga memberikan hiburan bagi masyarakat.
“Festival ketoprak ini menjadi ajang silaturahmi bagi seniman dan seniwati, sekaligus memberikan hiburan yang murah dan meriah kepada masyarakat. Tentu kegiatan ini untuk nguri-uri kesenian tradisional yang ada di Klaten,” ujar Sri Mulyani, saat Pembukaan Festival Ketoprak Klaten 2019, Senin (15/7/2019).
Bupati berharap festival ketoprak pada tahun mendatang agar dikemas lebih meriah dan semarak. Apalagi jika Klaten bisa meraih penghargaan dari Museum Rekor Indonesia (Muri) dalam penyelenggaraan festival ketoprak.
Ketua Panitia Joko Krisnanto menjelaskan, acara yang digagas Dewan Kesenian Kabupaten serta Panitia Hari Jadi ke-215 Kabupaten Klaten dan HUT RI Ke-74 tersebut menampilkan 26 kelompok ketoprak. Mereka mewakili setiap kecamatan di kabupaten itu.
Ditambahkan, selama lima hari masyarakat bisa hadir menonton gratis ke-26 kelompok ketoprak tersebut secara bergantian. Setiap kelompok tampil maksimal 60 menit. Dalam sehari ada empat sampai enam kelompok yang tampil secara bergantian.
“Festival ini juga untuk mengajarkan budi pekerti yang adi luhung. Harapannya festival ini untuk meneguhkan Klaten sebagai Kota Ketoprak,” katanya.
Joko membeberkan, pada hari pertama, Senin (15/7/2019), menampilkan kelompok dari lima kecamatan mulai pukul 19.00WIB. Meliputi, seniman Kecamatan Klaten Selatan dengan lakon Mertobat, lalu Karangnongko mengusung lakon Kodrat, Jogonalan melakonkan Kalang Wiso Betak, Bayat mengusung Amukti Palapa, dan Juwiring mengangkat lakon Geger Putat Selawe.
Hari kedua, Selasa (16/7/2019), giliran enam kecamatan unjuk kebolehan. Masing-masing Kecamatan Klaten Utara membawakan lakon Joko Bluwo, Manisrenggo dengan lakon Sirnaning Angkara Ing Singosari, Kalikotes mengangkat judul Tahta, Karangdowo membawa lakon Joko Samboro Winisudha, Prambanan mengusung Roro Jonggrang Bandung Bondowoso, dan Kemalang melakonkan Ampak-ampak Singosari.
Hari ketiga, Rabu (17/7/2019), enam kecamatan tampil. Yakni Kecamatan Klaten Tengah dengan lakon Tingkir, Trucuk melakonkan Teken Wuluh Gading, Tulung melakonkan Bandung Bondowoso, Cawas melakonkan Ki Ageng Mangir, Karanganom membawakan Ampak-ampak Parang Agung, dan Gantiwarno mengangkat cerita Kalimataya.
Untuk hari keempat, Kamis (18/7/2019), menyuguhkan penampilan dari enam kecamatan. Yaitu Kebonarum mengangkat lakon Enthit dan Ragil Kuning, Ceper membawakan lakon Bedah Kaputren, Wedi mengangkat lakon Ronggo Jumeno Mbalelo, Polanharjo membawakan lakon Ande-Ande Lumut, Jatinom mengusung lakon Hoyi, dan Wonosari mengakat lakon Labuh Tresno Saboyo Pati.
Sementara, pada hari kelima, Jumat (19/7/2019), menampilkan tiga kecamatan. Masing-masing Ngawen membawakan lakom Aryo Penangsang, Delanggu mengangkat lakon Ontran-ontran Mataram, dan Pedan menampilkan cerita Lali Purwo Duk Sino.(redaksi)