PATI – Anggota Komisi D DPRD Pati Maesaroh mengimbau seluruh pengelola pondok pesantren (ponpes) untuk proaktif menjalin komunikasi dengan RMI (Rabithah al-Ma’ahid al-Islamiyyah). Hal itu agar pesantren tidak ketinggalan informasi terkait bantuan sosial dari Kementerian Agama (Kemenag).
Ia mengaku, merasa khawatir pesantren-pesantren kecil berkembang yang harusnya menjadi prioritas bantuan sosial, malah tidak mendapatkan bantuan lantaran kurangnya informasi prosedur untuk mendapatkannya.
Baru-baru ini Pemerintah melalui Kemenag menyalurkan bantuan operasional untuk ponpes dan lembaga pendidikan keagamaan islam di seluruh Indonesia. Sehingga pengurus komunitas diharapkan mempunyai data yang valid agar saat verifikasi bantuan tepat sasaran. “Pendataan juga penting kalau tidak valid ya tidak merata,” ungkapnya.
Adapun bantuan operasional yang dianggarkan sebanyak Rp 1.089.560.000.000 yang disalurkan dalam dua tahap. Tahap pertama sudah dicairkan sebesar Rp 930 miliar. ”Bantuan ini diharapkan dapat dimanfaatkan untuk kebutuhan pembiayaan operasional seperti bayar listrik, air, membayar honor pendidik serta membiayai kebutuhan protokol kesehatan,” ungkapnya. (IJB)