*Oleh: Erwin Nugroho, Guru SDN Jatingaleh 01, Candisari, Kota Semarang
Gadget merupakan perangkat elektronik kecil yang memiliki berbagai fungsi khusus. Gadget kerap dihubungkan dengan ponsel pintar atau smartphone. Saat ini, penggunaan gadget masih menjadi dilema bagi para pendidik terutama di kalangan sekolah dasar. Dengan rentannya informasi yang salah, bermuatan negatif dan SARA, penggunaannya berpotensi disalahgunakan. Karena itu, harus ada kebijakan dalam penggunaan gadget oleh siswa. Guru dapat membiasakan siswa sekolah dasar untuk membawa gadget atau handphone ke sekolah sebagai sarana pembelajaran pada hari tertentu.
Di zaman dahulu manusia memperoleh update informasi melalui media percetakan seperti koran, majalah, tabloid atau poster. Namun saat ini, akses informasi masyarakat bisa didapatkan dari media sosial seperti Instagram, Tik tok, YouTube, X, Facebook dan aplikasi media sosial sebagainya. Hal ini menunjukkan bahwa gadget tidak bisa lepas dari kehidupan saat ini, maka perlu adanya pendekatan gadget kepada di dalam pembelajaran tidak di kalangan anak-anak.
Di sisi lain, selain sebagai update informasi di dalam pembelajaran, gadget juga dapat digunakan sebagai sumber belajar. Hal ini dapat dilihat dalam buku paket panduan belajar yang diterbitkan oleh Kemendikbudristek. Dalam buku tersebut terdapat beberapa gambar barcode sebagai penunjang pembelajaran siswa saat ingin mencari visualisasi tentang sebuah materi atau contoh yang tidak dapat dilihat atau dijangkau secara langsung. Ketika siswa membawa gadget ke sekolah dan melakukan scan ke barcode tersebut, mereka dapat melihat visualisasi antariksa, hewan yang sudah punah, sebuah tempat yang berada di luar negeri dengan waktu sekian detik.
Karena itu, penggunaan gadget sebagai sarana pembelajaran harus menjadi perhatian. Guru perlu memberikan pengertian tentang bagaimana cara menggunakan gadget secara bijaksana. Dengan membuat email khusus untuk anak merupakan langkah awal di dalam kebijaksanaan penggunaan gadget untuk anak. Guru juga dapat memberikan pembelajaran tentang aplikasi-aplikasi yang bermanfaat untuk kalangan siswa di sekolah dasar seperti Google meet, zoom, dan aplikasi scanning materi yang diajarkan.
Pengaruh Orang Tua terhadap Penggunaan Gadget Siswa
Selain guru, peran orang tua juga sangat penting. Pembelajaran di sekolah untuk sekolah dasar dilakukan dengan rata-rata waktu 4 sampai dengan 6 jam per hari, maka waktu terbanyak anak adalah saat berada di rumah. Orang tua harus memperhatikan anak pada saat penggunaan gadget, hal ini bisa dipantau jika anak menggunakan email anak. Orang tua tetap dapat memantau penggunaan gadget meskipun dalam keadaan bekerja dan tidak di rumah.
Orang tua tidak perlu skeptis ketika anak menggunakan gadget dalam kehidupan sehari-hari. Karena tidak bisa dipungkiri bahwa gadget akan digunakan anak-anak ketika masuk ke dunia remaja dan dewasa. Maka dari itu, anak perlu berlatih bijaksana dalam menggunakan gadget. Dengan pantauan orang tua, maka anak dapat menggunakan gadget ke arah ranah yang positif dan bermanfaat terutama dalam bantuan pendidikan.
Jadi di dalam penggunaan gadget pada pembelajaran, pemahaman dari bapak ibu guru dan peran penting pantauan orang tua menjadi kunci untuk anak agar menjadi bijaksana dalam penggunaan gadget. Jika anak dapat bijaksana dalam menggunakan gadget maka akan dapat membantu anak dalam segala aktivitas kehidupan sehari-hari termasuk sebagai sarana pembelajaran.(*)