UMK Dorong Jrahi Jadi Desa Hayati

infojateng.id - 19 Juli 2019
UMK Dorong Jrahi Jadi Desa Hayati
 - ()
Penulis
|
Editor

Banyak Pohon Bambu, Lakukan Konservasi Lingkungan
KUDUS – Universitas Muria Kudus (UMK) melakukan penelitian terhadap potensi desa yang nantinya akan dimaksimalkan untuk kesejahteraan masyarakat, karena selama ini belum dimaksimalkan. Untuk pilot project dilakukan penelitian di Desa Jrahi, Kecamatan Gunung Wungkal, Kabupaten Pati, karena ada beberapa potensi yang dimiliki, paling unik adalah potensi bambunya.

Peneliti UMK Hendy Hendro Hady Srijono, M.Si mengatakan, penelitian yang dilakukan memang khusus desa yang memiliki potensi, namun belum dipotimalkan. Selain itu juga dipilih daerah yang lingkungannya butuh perbaikan. ”Kami fokuskan untuk menjadikan desa hayati,” katanya kemarin.

Desa hayati adalah model pengelolaan secara terpadu melalui program pengentasan kemiskinan, pemberdayaan mesyarakat, dan perbaikan lingkungan. Sehingga tidak hanya melakukan eksploitasi saja, melainkan ada konservasi lingkungannya juga.

Desa Jrahi dipilih karena masyarakatnya sudah sangat mendukung, mereka sudah sadar akan pentingnya lingkungan. Selain itu potensi bambu, alpukat dan lainnya juga masih terbuka lebar untuk dioptimalkan. Kunjungan yang dilakukan kemarin merupakan tahap awal, karena persiapan demplot atau lahan percontohan dulu.

Uniknya, di Desa Jrahi mulai melakukan penanaman bambu sejak 2012, tujuan awal untuk konservasi. Karena bambu memiliki fungsi untuk meminimalisir longsor, akhirnya dilakukan penanaman di daerah yang memang longsor dan juga sisi kanan kiri sungai yang ada di desa tersebut.

Namun ternyata, pertumbuhan bambu sangat cepat, karena memakai bibit petung kultur jaringan, bukan bambu jenis petung lokal. Akhirnya ssaat ini sudah dimanfaatkan untuk meningkatkan ekonomi warga, namun masih berupa penjualan rebung atau tunas bambu yang dijual di pasar tradisional. ”Padahal bambu bisa dimanfaatkan yang lain,” terangnya.

Selain itu, ternyata manfaat dari penanaman bambu tersebut, mampu menjaga air sungai. Dulu sebelum ada bambu, saat musim kemarau seperti saat ini, air sungainya kering, namun kini masih ada air dan sangat jernih.
Saat dilihat dari akar bambu yang ada, ternyata tanahnya basah, bahkan ada yang jelas mengalirkan air. ”Ini menunjukkan dari sisi ekonomi ada, sisi koservasi alam berhasil,” jelasnya.

Sehingga pihaknya bersama instansi terkait lainnya ingin memaksimalkan potensi tersebut, karena bamboo bisa digunakan banyak hal, bahkan bisa dijadikan pengganti keramik untuk rumah. Ketika itu terjadi, tentunya butuh bahan baku banyak, sehingga dibutuhkan penanaman yang juga banyak, penyediaan bibit jelas dibutuhkan. Tujuannya agar pemanfaatan bambu dan penanaman bisa seimbang.

Sementara itu, Penyuluh Kehutanan Cabang Dinas Kehutanan Wilayah II Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Yohan Surtiani, S.Hut. MT mengatakan, melihat potensi tersebut pihaknya memang ingin menajdikan Desa Jrahi sebagi desa bambu. Karena potensinya sangat besar, apalagi masyarakatnya juga sangat paham, baik potensi secara ekonominya maupun konservasi lingkungannya.

Untuk penelitian dari UMK, pihaknya sudah menyiapkan demplot atau lahan percontohan, demplot juga dipilih sesuai kebutuhan, yang jelas dekat dengan sumber air. ”Kami tentu menyambut baik penelitian dari UMK, karena untuk mengembangkan desa perlu keterlibatan banyak pihak,” jelasnya.

Potensi yang ada di Desa Jrahi cukup bagus, tak hanya bambu, ada juga alpukat hingga buah kakao sebagai bahan pembuat coklat. Untuk bambu memang tinggal pengolahannya, karena pembibitan dan tanaman bambu sudah ada, sementara pengolahan masih belum.

Saat ini mereka hanya menjual rebung dengan harga sekitar Rp 2.500 per satu rebung, sangat murah. Pihaknya memang sudah berencana mengundang ahli bambu agar bisa meningkatkan harga jual bambu dengan berbagai varian. Apalagi ketika bambu bisa dijadikan semacam papan, tentu harganya akan lebih mahal.

Sementara itu, Ketua Perkumpulan Tani Lestari Nglorah Sunarto mengatakan, kedatangan dosen UMK untuk melakukan penelitian di desanya disambut baik, karena memang diharapkan bisa memberikan wawasan baru, terutama dalam pengolahan bambu agar lebih bernilai.

Apalagi tujuh tahun setelah ditanam, bambu yang ada sangat melimpah, namun pemanfatannya masih sebatas rebung saja, memang rebungnya ada rasa manisnya. Untuk bambu kultur jaringan yang ditanam lebih kuat dibanding bambu petung lokal. ”Petung lokal memang lebih besar, namun kalau petung kultur jaringan saat saya buat kandang, tidak dimakan bubuk, jadi lebih kuat,” imbuhnya.

Untuk konservasi dengan bambu, memang menjadi hal penting baginya, karena manfaatnya sangat banyak. Apalagi ternyata mampu menyimpan air sehingga sungai tetap mengalir walaupun saat musim kemarau, udaranya juga lebih sejuk setelah dilakukan penanaman bambu.(redaksi)




Tinggalkan Komentar

Terbaru Hari Ini

Sukoharjo Siapkan Strategi Penanggulangan Bencana di Musim Hujan

Sukoharjo Siapkan Strategi Penanggulangan Bencana di Musim Hujan

Eks Karesidenan Surakarta   Info Jateng
Pemkab Temanggung Jamin Pasokan Elpiji Bersubsidi Aman

Pemkab Temanggung Jamin Pasokan Elpiji Bersubsidi Aman

Eks Karesidenan Kedu   Info Jateng
Upaya Konservasi Lahan, Pemkab Temanggung Lakukan Reboisasi

Upaya Konservasi Lahan, Pemkab Temanggung Lakukan Reboisasi

Eks Karesidenan Kedu   Info Jateng
Sosok Mbah Slamet, Penjaga Makam Kedungdowo yang Amanah

Sosok Mbah Slamet, Penjaga Makam Kedungdowo yang Amanah

Eks Karesidenan Pekalongan   Info Jateng   Sudut Pandang
Ratusan Siswa SDN Proyonanggan 5 Batang Berikan Donasi Warga Terdampak Banjir

Ratusan Siswa SDN Proyonanggan 5 Batang Berikan Donasi Warga Terdampak Banjir

Eks Karesidenan Pekalongan   Info Jateng
Tinjau Normalisasi Sungai Wulan, Pj Gubernur : Upaya Kurangi Risiko Banjir di 3 Kabupaten

Tinjau Normalisasi Sungai Wulan, Pj Gubernur : Upaya Kurangi Risiko Banjir di 3 Kabupaten

Eks Karesidenan Pati   Info Jateng
Inacraft 2025 : Kitchen Ware Kayu Asal Jateng Diminati Turis Mancanegara

Inacraft 2025 : Kitchen Ware Kayu Asal Jateng Diminati Turis Mancanegara

Ekonomi   Info Jateng   Laporan Khusus
Cegah Potensi Penyimpangan Distribusi, Polda Jateng Pantau Penjualan Gas LPG

Cegah Potensi Penyimpangan Distribusi, Polda Jateng Pantau Penjualan Gas LPG

Eks Karesidenan Semarang   Info Jateng
Layak Jadi Percontohan Nasional, Bupati Ngesti Tinjau Konsolidasi Tanah Terpadu di Kaligawe

Layak Jadi Percontohan Nasional, Bupati Ngesti Tinjau Konsolidasi Tanah Terpadu di Kaligawe

Eks Karesidenan Semarang   Info Jateng
Kini Wonosobo Miliki Kawasan Tanpa Rokok

Kini Wonosobo Miliki Kawasan Tanpa Rokok

Eks Karesidenan Kedu   Info Jateng
Tingkatkan Kualitas Pelayanan, Kapolda Minta Personel Introspeksi dan Berbenah

Tingkatkan Kualitas Pelayanan, Kapolda Minta Personel Introspeksi dan Berbenah

Eks Karesidenan Semarang   Info Jateng
Kunjungi Stan Inacraft 2025, Shinta Nana Ajak “Ngelarisi” Produk UMKM Jateng

Kunjungi Stan Inacraft 2025, Shinta Nana Ajak “Ngelarisi” Produk UMKM Jateng

Ekonomi   Info Jateng   Laporan Khusus
Produk UMKM Jateng Pikat Sejumlah Tokoh Nasional di Gelaran Inacraft 2025

Produk UMKM Jateng Pikat Sejumlah Tokoh Nasional di Gelaran Inacraft 2025

Ekonomi   Info Jateng   Laporan Khusus
Kunker di Boyolali, Komisi A DPRD Jateng Bahas Penanggulangan Kemiskinan

Kunker di Boyolali, Komisi A DPRD Jateng Bahas Penanggulangan Kemiskinan

Eks Karesidenan Surakarta   Info Jateng   Pemerintahan
Dukung Bulog Serap Gabah dan Beras Petani, Nana Minta Gudang Pemerintah Didayagunakan

Dukung Bulog Serap Gabah dan Beras Petani, Nana Minta Gudang Pemerintah Didayagunakan

Eks Karesidenan Semarang   Info Jateng   Pemerintahan
Haul Kiai Surgi, Ribuan Pasukan Kirab Bentangkan Bendera Merah Putih Raksasa

Haul Kiai Surgi, Ribuan Pasukan Kirab Bentangkan Bendera Merah Putih Raksasa

Eks Karesidenan Pekalongan   Info Jateng   Seni & Budaya
Evaluasi Strategi dan Langkah Pencegahan Pemborosan Pangan

Evaluasi Strategi dan Langkah Pencegahan Pemborosan Pangan

Eks Karesidenan Semarang   Info Jateng   Pemerintahan
RSIA NUZULA Hadir Sebagai Rumah Sakit Rujukan untuk Tekan AKI dan AKB

RSIA NUZULA Hadir Sebagai Rumah Sakit Rujukan untuk Tekan AKI dan AKB

Eks Karesidenan Pekalongan   Info Jateng   Kesehatan
Ditreskrimsus Polda Jateng Ungkap Kasus Penyalahgunaan Gas LPG Bersubsidi

Ditreskrimsus Polda Jateng Ungkap Kasus Penyalahgunaan Gas LPG Bersubsidi

Eks Karesidenan Kedu   Info Jateng
Diskominfo Cilacap Gelar Forum Konsultasi Publik Penyusunan Renja 2026

Diskominfo Cilacap Gelar Forum Konsultasi Publik Penyusunan Renja 2026

Eks Karesidenan Banyumas   Info Jateng   Pemerintahan
Close Ads X