KUDUS – Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) di Kabupaten Kudus, dari bulan Janurai hingga awal Oktober 2020, ada 11 kasus. Jumlah tersebut, diperkirakan akan mengalami peningkatan hingga akhir tahun 2020.
Kabid Kesehatan Masyarakat Anik Retnowati, melalui Kasi Kesehatan Keluarga dan Gizi Muslimah menjelaskan, meningkatnya angka kematian AKI dan AKB di Kota Kudus ini, bisa disimpulkan adanya dampak pandemi covid-19.
“Pada awal Oktober saja sudah ada 11 kasus. Kami perkirakan akan ada tambahan kasus hingga Desember nanti. Ibu hamil termasuk kelompok rentan tetkena virus,” ujar Muslimah saat di temui di Kantor DKK Kudus, Senin (5/10/2020).

Pemeriksaan salah satu anak oleh petugas kesehatan.
Menurut Muslimah, ada beberapa penyebab kematian pada ibu dan anak. Mayoritas terjadi karena pendarahan saat mengandung atau melahirkan. Namun, ada beberapa penyebab lain turut menjadi pemicu yakni anemia, hipertensi dan autoimun(Lupus). Sedangkan kematian bayi dapat disebabkan karena adanya kelainan fisik saat dilahirkan dan kekurangan gizi. Sehingga, tak mampu bertahan hidup lebih lama.
“Kematian ibu saat melahirkan dapat juga karena terlalu muda, terlalu tua, terlalu sering dan juga terlalu banyak, sehingga hal itu bisa menjadi faktor AKI. Sedangkan, untuk bayi saat dilahirkan dapat juga karena kelainan jantung, sehingga sangat rentan. Dan kecenderungan untuk bisa bertahan sangat rendah,” jelas dia.

Sosialisasi terkait kesehatan ibu dan bayi selama pandemi.
Untuk menekan AKI dan AKB, dari virus corona Dinas Kesehatan Kudus membuat kebijakan pada saat ibu hamil setelah cuti untuk melakukan isolasi mandiri.
“Sebelum ibu hamil melahirkan, untuk melakukan skrining baik lewat Rapid maupun PCR,” paparnya.
Masih kata Muslimah, pihaknya memberikan upaya pendampingan dan sosialisasi saat kehamilan melalui bidan dan tenaga medis yang ada. Serta edukasi makanan ibu hamil.
“Pemenuhan gizi, seperti gizi harus seimbang dan minum tablet tambah darah minimsl 90 tablet selama hamil, serta kondisi tubuh ibu saat kehamilan juga sangat berpengaruh untuk bayi yang dikandungnya,” pungkasnya.(IJH/IJL)