Batang, infojateng.id – Upaya adanya rencana penggabungan Bank Perkreditan Rakyat Badan Kredit Kecamatan (BPR-BKK) Kabupaten Batang untuk memenuhi Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) agar dilakukan merger.
“Hari ini melakukan pembinaan kepada semua pegawainya dalam mempersiapkan merger sebanyak 33 BPR-BKK seluruh Jawa Tengah termasuk Kabupaten Batang rencananya menjadi Bank Perekonomian Rakyat Syariah,” kata Direktur Utama BKK Batang Teguh Supriyanto saat ditemui dalam Pembinaan pegawai di Hotel Sendang Sari Batang, Kabupaten Batang, Sabtu (21/9/2024).
Teguh menjelaskan, bahwa tujuan pembinaan pegawai sendiri untuk mempersiapkan Sumber Daya Manusianya dalam waktu tenggang 3 tahun yang diberikan OJK supaya mempersiapkan semuanya.
Hal ini guna tidak ada pengurangan pegawai dan kesejahteraannya.
Lebih lanjut ia mengatakan, jika nanti memang marger posisi yang akan berubah teknologi informatikanya melihat berubah menjadi syariah dan perubahan kantor yang tadinya pusat menjadi kantor cabang.
“Untuk deviden BPR-BKK Kabupaten Batang Rp400,7 juta untuk Pemerintah Daerah. Memang sedikit karena penyertaan modalnya masih besar Provinsi jadi devidennya lebih besar,” jelas Teguh.
Sementara itu, Penjabat (Pj) Bupati Batang Lani Dwi Rejeki mengatakan, pembinaan ini dilakukan untuk semua pegawai BPR-BKK Kabupaten Batang agar meningkatkan kinerja SDM.
Ia menyebutkan, adanya SDM yang profesional untuk meningkatkan perusahaan terutama agar ada kenaikan laba dan aset perusahaan serta mengatasi yang ada.
“BPR-BKK Kabupaten Batang dari penilaian kinerja dinyatakan bank yang sehat. Tapi perlu ditingkatkan lagi karena persaingan bank sekarang ini semakin ketat,” tegas Lani.
Ke depan setelah ada kebijakan merger dilakukan untuk tidak merubah apa yang sekarang ini sudah kerjakan BPR-BKK Kabupaten Batang seperti pegawai tidak perlu diubah.
“Harapannya, pegawai dapat terus mengembangkan potensinya supaya maju dan lebih sukses lagi,” tandasnya. (eko/redaksi)