Semarang, infojateng.id – Menjelang Hari Rabies Sedunia pada 28 September mendatang, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakkeswan) Provinsi Jawa Tengah menggelar vaksinasi rabies gratis untuk 100 ekor kucing.
Acara itu sekaligus ikhtiar untuk mempertahankan status provinsi zero kasus penyakit mematikan itu.
Pelaksana Tugas Kepala Disnakkeswan Jateng Hariyanta Nugraha mengatakan, hingga kini Jateng masih berstatus sebagai provinsi yang bebas rabies.
Namun demikian, hal itu tak lantas melemahkan kewaspadaan, karena penyakit akibat Lyssavirus ini, dapat menular dari hewan peliharaan ke manusia.
Akibatnya fatal. Jika hewan belum mendapat vaksinasi, bisa menyebabkan kematian pada hewan dan berpeluang menularkan ke manusia.
“Ini penyakit zoonosis, bisa menular ke manusia, sehingga harus diantisipasi betul. Karena di provinsi lain, sudah timbul kasus rabies yang bisa menimbulkan korban jiwa. Jadi, ini upaya kami agar jangan sampai ada penyakit rabies yang menjangkiti hewan kesayangan, baik anjing atau kucing,” tutur Hariyanta, ditemui di Kantor Disnakkeswan Jateng kompleks Tarubudaya, Kabupaten Semarang, belum lama ini.
Ia menambahkan, selain langkah vaksinasi massal, Disnakkeswan Jateng juga menebar 10.000 dosis vaksin rabies, ke 35 kabupaten/ kota.
Perhatian khusus diberikan, untuk wilayah yang berbatasan dengan provinsi yang belum zero kasus rabies.
Selain itu, terang dia, untuk daerah perkotaan juga mendapat perhatian lebih, karena jumlah hewan peliharaan yang melimpah.
Hariyanta menyevut, beberapa wilayah yang mendapat prioritas jumlah vaksin, di antaranya kabupaten Brebes dan Cilacap, yang berbatasan dengan Jawa Barat.
Disinggung tentang kasus gigitan anjing pada manusia, Hariyanta tidak menampik fakta tersebut.
Namun, kata dia, belum ada laporan kasus gigitan yang kemudian berimplikasi penyebaran kasus rabies.
Oleh karenanya, ia mengimbau pemilik hewan peliharaan turut bertanggung jawab menjaga peliharaan mereka.
“Kalau gigitan anjing ada, hanya sekedar gigitan saja, tapi tidak terkena rabies. Ini perlu kehati-hatian dari pemilik anjing, agar tidak lepas kemudian menggigit,” sorot Hariyanta.
Dia juga mengimbau pemilik hewan peliharaan, untuk rutin memberi vaksin dan mengobati anabul mereka.
Ini dilakukan, agar tidak ada penyakit yang membahayakan nyawa peliharaan, atau berpotensi menular ke manusia.
Seorang pemilik hewan peliharaan, Zahrotul Muna mengaku rela menempuh sembilan kilometer dari rumahnya di Bergas ke Tarubudaya, untuk memvaksin kucingnya.
“Karena memang vaksin day kan September, juga ini belum vaksin rabies. Jadi saya bawa ke sini begitu ada informasi. Ini sudah jatahnya vaksin,” tutup Zahrotul. (eko/redaksi)