KUDUS – Para ibu di Kabupaten Kudus diminta untuk memperhatikan kondisi jasmaninya apabila ingin hamil kembali. Hal tersebut dilakukan guna menghindari kematian ibu saat mengandung atau saat proses melahirkan.
Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat pada Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Kudus Anik Retnowati mengatakan, para ibu sebaiknya memang melakukan medical check up terlebih dahulu sebelum memutuskan untuk hamil kembali.
“Dengan begitu, ibu mengetahui apakah dirinya layak untuk hamil lagi dan fisiknya mumpuni,” ucap dia.
Selain itu, faktor 4T juga harus diperhatikan. Anik mengatakan, 4T merupakan singkatan dari terlalu tua usia saat melahirkan, terlalu muda usia saat melahirkan, terlalu dekat jarak melahirkan, dan terlalu banyak anak.
“4T ini juga yang jadi penyebab kenapa kematian ibu masih terjadi, terlebih di Kabupaten Kudus,” lanjut dia.
Pihak DKK sendiri, kata dia, terus berupaya menurunkan angka kematian ibu di Kabupaten Kudus. Mulai dari pemberian 200 paket Pemberian Makanan Tambahan (PMT) untuk ibu hamil di sembilan kecamatan.
Hingga menanggung biaya persalinan ibu hamil melalui biaya jampersal. ”Kami ingin ibu hamil yang melahirkan bisa ditangani dengan benar oleh medis,” tambahnya.
Para ibu hamil juga diminta untuk mengikuti senam hamil atau membaca buku-buku tentang merawat kehamilan. Sehingga bisa mengetahui perawaatan yang pas bagi ibu dan si jabang bayi.
“Kalau di kami punya progam namanya Sinau bareng selembar sehari buku KIA( Sirengsari Bu Kia) dan Panatau resiko tinggi ibu hamil jangan ada kematian ibu dan bayi (PARIJATA), ini juga bisa untuk mencegah kematian ibu,” jelasnya.
Sementara berdasar data yang dihimpun Dinas Kesehatan Kabupaten Kudus, kasus kematian ibu sejak Januari hingga Oktober 2020, kini mencapai sebelas kasus. Empat diantaranya meninggal di masa pandemi dan berstatus positif corona.
“Di sisa tahun ini tentu kami akan berupaya menekan AKI dan melindungi ibu hamil dari virus corona,” tandasnya.(IJH/IJL)