Jepara, infojateng.id – Makin beragam pelatihan unit kompetensi yang diberikan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jepara kepada warganya.
Oleh karena itu, Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah, Tenaga Kerja, dan Transmigrasi (Diskop UKM Nakertrans) Kabupaten Jepara memberikan pelatihan tour guide kepada 20 warga setempat.
Saat menekuni profesi tersebut kelak, mereka diminta mempertahankan identitas dan kearifan lokal Jepara.
“Misalnya mbak-mbak yang saat ini mengenakan jilbab. Jangan sampai nanti ketika sudah menjadi guide, tiba-tiba melepas jilbabnya. Padahal Jepara sudah dikenal sebagai daerah yang religius,” kata Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Jepara Edy Sujatmiko.
Hal itu dia katakan saat memberi motivasi kepada para peserta pada hari pertama pelatihan yang berlangsung di Rumah Makan Maribu Jepara, Senin (23/9/2024).
Menurutnya, yang harus dilakukan adalah membekali diri dengan beragam kompetensi untuk menjadi seorang tour guide yang profesional.
Maka selain dari pelatihan ini, dia meminta peserta giat belajar dan terus meng-up date kompetensi.
“Tour guide, kan, jumlahnya banyak. Bisa membentuk komunitas lalu aktif berkomunikasi dengan Disparbud (Dinas Pariwisata dan Kebudayaan -red). Jadi nanti kosongnya peluang guide akan diisi profesional dari Jepara. Akan jadi ekslusif kalau guide-nya bisa mempertahankan jati diri Jepara,” tambahnya.
Sementar itu, Kepala Diskop UKM Nakertrans Kabupaten Jepara Samiadji mengatakan, sebagaimana unit kompetensi lain yang pelatihannya selama ini telah diberikan, pembiayaan pelatihan ini bersumber dari dana bagi hasil cukai hasil tembakau (DBHCHT) yang diterima Pemkab Jepara.
Samiadji menyebut, pelatihan tour guide ini akan berlangsung selama lima hari. Sebanyak 20 peserta terpilih merupakan hasil seleksi dari seratus lebih pendaftar dari seluruh penjuru Jepara. (eko/redaksi)