Boyolali, infojateng.id – Perlindungan Masyarakat (Satlinmas) diminta menjaga diri dalam mengamankan Penyelenggaraan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2024.
Sehingga tidak ada personel yang jatuh sakit, atau bahkan meninggal dunia.
Hal itu disampaikan Penjabat (Pj) Gubernur Jateng Nana Sudjana, saat kegiatan Kesiapsiagaan Satpol PP & Satlinmas Dalam Pengamanan Penyelenggaraan Pilkada Tahun 2024, di Asrama Haji Donohudan Boyolali, Senin (24/9/2024).
Berkaca dari kegiatan Pemilihan Presiden, Pemilihan Legislatif dan Pemilihan DPD, Februari 2024 lalu, di mana ada sejumlah petugas, termasuk Satlinmas yang sakit hingga meninggal dunia.
“Kami terus evaluasi, jangan sampai kejadian seperti itu terjadi. Kami mencegah kejadian tersebut, kami lakukan screening kesehatan untuk cek sehat atau tidak untuk Satlinmas,” tutur Nana.
Dalam kegiatan bertema “Satlinmas Siaga Mewujudkan Jateng Maju dan Gemilang” itu, Nana memberikan arahan pentingnya menjaga kesehatan kepada petugas Satlinmas.
Sebab, kata Nana, kesehatan adalah hal utama, sehingga mereka terjaga kesehatannya.
Dia menyampaikan, petugas Satlinmas harus tahu tugasnya, apa yang dihadapi, serta tahu perkembangannya, termasuk potensi kerawanan pilkada. Hal itu harus betul- betul mereka pelajari.
“Mereka tidak kerja sendiri. Mereka akan kerja sama dengan TNI, Polri, masyarakat lainnya. Ada juga kepala desa,” ujarnya.
Hari ini, pihaknya bersama Forkopimda, KPU, Bawaslu, Satpol PP dan lainnya, mengikuti apel kegiatan kesiapsiagaan Satpol PP dan Satlinmas tingkat Jateng, yang dipusatkan di Asrama Haji Donohudan.
Memang kesiapsiagaan, menurut Nana, sangat dibutuhkan untuk mengecek sejauh mana nanti kesiapan pelaksanan pengamanan, menjaga ketertiban penyelenggaraan pemilu yang dilakukan dalam waktu dekat, yang puncaknya saat pemilihan suara saat Pilkada Serentak 2024.
Ia menuturkan, saat pemilu lalu, ada sekitar 20 orang petugas yang meninggal dunia. Baik itu meninggal karena sakit, kecapekan, atau lainnya.
“Dari Pemprov sudah memberikan bantuan kepada keluarga, sebagai bentuk ucapan duka cita kepada almarhum dan keluarga. Berikutnya kami terus evaluasi jangan sampai kejadian seperti itu terjadi,” ucap Pj gubernur.
Sementara Pelaksana Tugas Kepala Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Jawa Tengah, Retno Fajar Astuti mengatakan, pihaknya sudah melakukan screening kesehatan sejak awal.
“Pemeriksaan kesehatan secara lengkap sejak awal di masing-masing kabupaten dan kota. KPU yang memiliki gawe ini, tentu KPU sudah lakukan screening bagi calon peserta Satlinmas, yang dilibatkan sebagai tenaga Pengamanan di TPS,” kata Retno.
Menurut Retno, petugas Satlinmas ada 253 ribu orang. Tapi, mengingat Pilkada Serentak ini ada 56.812 TPS, maka total yang bertugas 113.622 personel.
Dengan demikian, jumlah personel Satlinmas masih sangat mencukupi, kaitannya dengan pengamanan pilkada.
“Teman yang dilibatkan di TPS itu kan sudah ada periodenya (waktu kerjanya), yaitu sebelum pelaksanan, dan sesudah. Itu dilakukan selama tiga hari. Kadang ada beberapa yang sebelumnya, ada koordinasi, itu butuh tenaga untuk persiapan. Tapi waktu resminya (waktu resmi kerja Satlinmas) tiga hari,” jelasnya. (eko/redaksi)