KUDUS – Di masa pandemi Covid-19, pendidikan vokasi atau Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) tetap menunjukkan pergerakan aktif dengan aksi nyata dalam pembelajarannya. Hal itu nampak pada Lomba Kompetensi Siswa (LKS) SMK Tingkat Nasional, yang digelar secara daring pada tanggal 18-23 Oktober 2020 lalu.
Pada malam perhelatan Apresiasi dan Penghargaan LKS Tingkat Nasional ke-28 itu, tercatat sejumlah 42 peserta berhasil meraih medali emas, medali perak, perunggu, sementara 297 peserta berhasil meraih medali superior. Selain itu penghargaan-penghargaan khusus dengan keberhasilan nilai dan karakter tergigih, terdisiplin dan lain-lain sebanyak 42 peserta.
Acara tersebut dihadiri oleh Direktur Jendral Pendidikan Vokasi, Wikan Sakarinto, pelaksana tugas (Plt) Kepala Pusat Prestasi Nasional, Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan RI, Asep Sukmayadi, Direktur SMK, M. Bakrun, serta pejabat-perjabat, tenaga guru dan dinas pendidikan terkait lainnya.
Dua SMK dan siswa berprestasi yang berasal dari Kabupaten Kudus binaan Djarum Foundation berhasil meraih 2 medali emas dalam ajang LKS SMK Tingkat Nasional 2020. Mereka diantaranya adalah Muhammad Sapta Maulana dari SMK Wisudha Karya Kudus, yang berprestasi di bidang keahlian CNC Miling, serta Ilham Aditya Pratama yang mewakili SMK Raden Umar Said, Kudus yang berprestasi untuk kategori Teknik Perancangan Model 3 Dimensi.
Sememtara untuk Jawa Tengah sendiri kembali mengukir prestasi sebagai Juara Umum LKS pada tahun 2020 ini. Sebanyak 9 Medali emas berhasil dibawa oleh provinsi Jawa Tengah.
Kepala Sekolah SMK Raden Umar Said, Kabupaten Kudus, Fariduddin mengungkapkan, Kedua perwakilan juara LKS SMK 2020 akan diikutkan dalam seleksi kompetisi internasional mewakili Indonesia dalam Asean Skill Competition, World Skill Asia dan World Skill Competition.
“Tentunya ini akan menjadi tantangan sekaligus kesempatan yang baik bagi kami. Dengan pembinaan lanjutan dari Djarum Foundation dan kolaborasi dari seluruh pihak komunitas sekolah dan dinas terkait, tentunya kami akan bersiap-siap,” paparnya.
Sementara Fachrudin selaku Kepala Sekolah SMK Wisudha Karya, Kabupaten Kudus menambahkan jika ini berita yang sangat baik. Dimana hasil jerih payah sekolah, siswa dan kolaborasi semua pihak harus terus diperjuangkan.
“Dan tentunya kita harus menyiapkan strategi dan pemetaan kerja bersama agar prestasi dapat berlanjut ke jenjang yang lebih tinggi lagi,” tambahnya.
Dalam kesempatan itu, Asep Sukmayadi menyampaikan, lomba ini mengujikan 48 bidang keahlian. Meskipun dalam kondisi pandemi, namun kegiatan tahun ini diikuti oleh 932 peserta, dari 533 sekolah yang mewakili 34 provinsi.
“Kegiatan ini juga melibatkan 129 juri, dan 93 asisten juri yang bertugas dalam memberikan penilaian dan evaluasi,” katanya.
Lebih lanjut, Asep Sukmayadi menambahkan, melalui kegiatan ini peserta sangat antusias. Terjadi kolaborasi yang baik antara siswa, orangtua dan pembina, serta sarana pengembangan diri dan berkompetisi.
“Pengalaman ini telah memberikan referensi berharga yang dapat dijadikan contoh pengembangan rencana pembelajaran vokasi, melalui porsi mutu pembelajaran berbasis online, semangat merdeka belajar, penanaman nilai integritas, dan keterbukaan serta kejujuran yang merupakan pengalaman berharga yang diambil secara positif mengatasi tantangan selama pandemi Covid 19,” pungkasnya. (IJD)