Pati, Infojateng.id – Dalam laporan awal dana kampanye perbaikan Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Pati 2024, muncul fakta menarik yang bisa memantik perhatian publik. Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Pati baru saja merilis data yang memperlihatkan ketimpangan besar dalam kekuatan finansial antar pasangan calon. Pasangan Budiyono dan Novi Eko Yulianto tercatat memiliki saldo kampanye yang jauh lebih kecil dibandingkan dua pasangan pesaingnya.
Dengan saldo awal dan penerimaan hanya sebesar Rp 41.500.000, Budiyono dan Novi Eko tampak harus berjuang ekstra keras di tengah derasnya persaingan politik yang tentu membutuhkan sokongan dana besar. Bandingkan dengan pasangan Wahyu Indriyanto dan H. Suharyono yang mengantongi saldo Rp 113.034.000, atau bahkan H. Sudewo dan Risma Ardhi Chandra dengan saldo fantastis sebesar Rp 170.000.000. Kesenjangan ini jelas menimbulkan pertanyaan: bagaimana strategi kampanye Budiyono dengan dana yang terbatas ini?
Di tengah semakin ketatnya pertempuran politik menuju kursi Bupati Pati, faktor dana kampanye sering kali menjadi salah satu penentu utama dalam meraih simpati pemilih. Apakah Budiyono mampu menghadapi lawan-lawan politiknya yang jauh lebih “kaya” secara finansial? Ataukah mereka memiliki strategi jitu lain yang bisa mengubah peta kekuatan di lapangan?
Dengan saldo kampanye yang terbilang minim, pasangan Budiyono-Novi Eko harus menghadapi tantangan besar di Pilkada Pati 2024. Sementara pasangan H. Sudewo dan Risma Ardhi Chandra, serta Wahyu Indriyanto dan H. Suharyono, tampak lebih siap dari sisi finansial, tidak menutup kemungkinan bahwa strategi kampanye yang kreatif dan efektif bisa menjadi kunci keberhasilan pasangan dengan keterbatasan dana.
Laporan keuangan ini ditandatangani langsung oleh Ketua KPU Kabupaten Pati, Supriyanto, yang memastikan transparansi dalam setiap langkah pasangan calon. Hanya waktu yang akan menjawab, apakah pasangan Budiyono-Novi Eko bisa keluar dari bayang-bayang keterbatasan dana mereka.
Dengan ketatnya persaingan dalam Pilbup Pati 2024, dana kampanye yang terbatas menjadi salah satu faktor yang krusial. Kesenjangan dana antar calon bisa berpengaruh besar terhadap strategi kampanye, sosialisasi, dan pendekatan kepada pemilih. Pertanyaan besar yang akan segera terjawab adalah apakah pasangan dengan dana terbatas mampu mengimbangi kampanye dengan dana melimpah? (redaksi)