Jepara, infojateng.id – Verifikasi Kabupaten/Kota Sehat akan kembali dilaksanakan pemerintah tahun depan. Kabupaten Jepara yang pada tahun 2023 meraih penghargaan Swasti Saba Wiwerda, akan kembali mengikuti verifikasi ini.
Namun, menurut Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Jepara Edy Sujatmiko, penghargaan Swasti Saba bukanlah tujuan yang hendak dicapai.
Hal itu disampaikannya saat memberikan motivasi kepada Tim Pembina Kabupaten Jepara Sehat di Ruang Rapat R.M.P. Sosrokartono Setda Jepara, Senin (30/9/2024).
Menurutnya, cita-citanya meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan masyarakat.
Hal itu diawali dengan tercapainya kondisi kabupaten yang mendukung untuk hidup dengan bersih, nyaman, aman, dan sehat
“Itu dibutuhkan agar Jepara jadi tempat bekerja yang baik sehingga dapat meningkatkan produktivitas dan perekonomian masyarakat,” kata Edy Sujatmiko.
Kegiatan itu dihadiri Kepala Dinas Kesehatan (Dinskes) Kabupaten Jepara Mudrikatun, Ketua Forum Kabupaten Jepara Sehat dr. Dwi Susilowati, jajaran Dunkes, Kepala Puskesmas, dan para perwakilan perangkat daerah.
Dijelaskannya, Swasti Saba Wistara merupakan penghargaan untuk kabupaten/kota sehat pada level tertinggi.
Edy Sujatmiko saat menyampaikan materi pada rapat koordinasi Kabupaten Jepara Sehat siang memaparkan sejumlah hasil evaluasi program tersebut.
Dia menyebut, pada tahun 2023 terdapat 9 daerah di Jawa Tengah yang meraih penghargaan Swasti Saba, semuanya berbentuk kabupaten.
Kabupaten Boyolali menjadi satu-satunya peraih level tertinggi: Swasti Saba Wistara.
Sementara Jepara dan Sragen meraih kategori menengah, Swasti Saba Wiwerda. Sedangkan 6 kabupaten lain, baru meraih penghargaan level pertama, yakni Swasti Saba Padapa.
“Keenam kabupaten itu adalah Banyumas, Klaten, Grobogan, Pemalang, Blora dan Tegal,” urainya.
Menurut Edy, terdapat 150 parameter pada 9 tatanan yang dinilai dalam verifikasi kabupaten/kota sehat, yaitu tatanan kehidupan sehat mandiri, permukiman dan fasilitas umum, satuan pendidikan, serta pasar.
Berikutnya tatanan perkantoran dan perindustrian, pariwisata, transportasi dan tertib berlalu lintas, perlindungan sosial, dan penanganan bencana.
Sementara itu, Kepala Dinkes Kabupaten Jepara Mudrikatun mengatakan, sebelum meraih Swasto Saba Wiwerda tahun 2023, Jepara telah meraih Swasti Saba Padapa tahun 2009. Berikutnya Swasti Saba Wiwerda sepanjang tahun 2011 sampai 2015.
“Sedangkan tahun 2017 dan 2019 kita tidak mengikuti verifikasi kabupaten sehat karena fokus mewujudkan ODF (open defecation free) atau tidak buang air besar sembarangan. Sedangkan tahun 2021 kita menghadapi Covid-19,” kata Mudrikatun. (eko/redaksi)