Batang, Infojateng.id – Badan Pusat Statistik (BPS) Batang menggelar seminar untuk mengoptimalkan peran dari Big Data sebagai komponen penting menuju Satu Data Indonesia (SDI).
Seminar tersebut menjadi penting, mengingat Big Data adalah komponen pelengkap data dasar, primer maupun sektoral.
Kepala BPS Batang Heni Djumadi mengatakan, sebagai upaya mewujudkan data dan informasi di Kabupaten Batang menjadi tetap guna, BPS selalu bermitra dengan Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo).
“Bukti sinergi ini diwujudkan dengan mengkolaborasikan antara aplikasi Gemari Literasi Statistik (GELATIK) dengan Sistem Informasi Data Statistik Kabupaten Batang (SITIKA), untuk mempertegas data, sehingga bisa mengambil langkah tepat sasaran,” kata Heni, saat ditemui di Aula Kantor Bupati Batang, Kabupaten Batang, Rabu (2/10/2024).
Secara spesifik BPS mendukung pemanfaatan Big Data untuk statistik resmi dalam transformasi ekonomi, penguatan penyelenggaraan pembinaan statistik sektoral dalam transformasi tata kelola serta mendukung stabilitas ekonomi makro.
“Melalui Big Data Pemda dapat segera mengambil langkah cepat dalam mengatasi kemiskinan, pengangguran,” jelasnya.
Di sisi lain, lanjut dia, BPS Batang bersama Pemkab mendapatkan penghargaan Indeks Pembangunan Statistik (IPS), yang meningkat signifikan dari semula 2,07 menjadi 2,78 dengan kategori baik.
Sementara itu, Kepala Diskominfo Batang Triossy Juniarto menerangkan, aplikasi SITIKA berfungsi untuk menghimpun data dari seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD).
“SITIKA memudahkan dalam pencarian data, utamanya bagi publik yang menghendaki informasi berbasis data. Lewat GELATIK semua aplikasi dijadikan satu, agar pengguna mudah mengakses,” terang Triossy.
Dalam seminar tersebut, menghadirkan nara sumber diantaranya Kepala Bappelitbang Ari Yudianto, Pranata Komputer Ahli Madya BPS RI, Alfatihah Reno dan Statistisi Ahli Muda BPS Batang Anis Yuliastuti.
Dalam paparannya, Alfatihah Reno mengungkapkan, khusus di Kabupaten Batang yang sedang bertranformasi menjadi kota industri, dapat memanfaatkan kecanggihan Big Data.
“Lewat Big Data bisa mengetahui mobilitas warga di Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB) hingga mendukung untuk memasarkannya, agar makin dikenal luas,” ujar Reno. (eko/redaksi)