PATI – Desa Jambean Kidul, Kecamatan Margorejo dinilai menjadi salah satu daerah lumbung padi. Luasnya lahan pertanian di desa tersebut dianggap bisa turut menopang ketahanan pangan di Kabupaten Pati.
Kamelan Ketua Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A) Jambean Kidul mengatakan, di desa Jambean Kidul tercatat ada sedikitnya 400 hektare lahan pertanian. Bila diestimasikan ada 7 ton tiap hektarenya maka bisa menghasilkan sekitar 2100 ton padi yang dihasilkan.
“Jumlah itu tentunya hanya untuk satu musim tanam. Padahal dalam satu tahun setidaknya bisa dua kali,”terangnya.
Lokasi yang berada dekat dengan sungai menjadikan kelebihan tersendiri bagi para petani setempat. Terlebih petani setempat juga telah memiliki pompanisasi. Dengan begitu mereka sedikit terbantu dalam pengairan. Meskipun hal tersebut juga rawan menyebabkan terjadinya banjir saat musim penghujan.
Sebagai daerah penghasil padi, merekapun cukup konsisten dalam menjaga tradisi pada pertanian. Seperti prosesi wiwitan yang hingga kini tetap mereka lakukan meski dalam masa pandemi.
Bagi mereka, tradisi tersebut tak sebatas kekayaan luhur yang diturun temurunkan namun memiliki makna penting bagi petani di Desa Jambean Kidul.
“Bagi kami, ini menjadi wujud syukur atas berkah yang telah alam berikan kepada kami. Oleh karena itu kami akan tetap menjaga tradisi yang positif ini. Kami berdoa bersama, makan bersama,”ujarnya.
Tak hanya mendoakan agar panen dapat melimpah serta memberikan keberkahan, mereka pun turut berdoa agar pandemi ini dapat segera berakhir. Tradisi itu memang diyakini menjadi salah satu bentuk doa agar tak terjadi musibah atau wabah bagi para petani.(IJB)