PATI – Pantai Kertomulyo yang berada di Desa Kertomulyo, Kecamatan Trangkil memberi sensasi tersendiri dalam melepas penat. Meski tak punya hamparan pasir putih, namun di pantai tersebut wisatawan bisa menikmati bertualang diantara mangrove.
Kelompok sadar wisata (Pokdarwis) desa tersebut memang memilih untuk dapat lebih memaksimalkan dalam penanaman mangrovenya. Yanuar, Pokdarwis Tresno Segoro mengatakan selain memberi daya tawar suasana pantai dan tambak, wisata itu memang diharapkan juga bisa menjadi observasi mangrove.
“Kami cukup bersyukur proses pembuatan mangrove sekarang ini sudah berjalan dan tanamannya cukup baik bertahan,”terangnya.
Terkait tingkat antusias wisatawan, Yanuar mengaku sekarang ini jumlah warga yang datang cukup banyak. Pada hari biasa ditaksir ada sekitar 100 hingga 150 orang. Sedangkan saat momen libur jumlah itu bisa meningkat menjadi sekitar 500 hingga 700 orang perharinya.
Setelah hampir 7 bulan tutup akibat pandemi Covid-19, Wisata Pantai Kertomulyo akhirnya kembali dibuka untuk pengunjung mulai hari Rabu (14/10).
Hal ini terjadi setelah Dinas Pariwisata Kabupaten Pati memberikan izin resmi kepada Pokdarwis Tresno Segoro selaku pengelola tempat wisata Pantai Kertomulyo untuk kembali buka dengan menerapkan protokol new normal.
Tentu saja hal ini menjadi angin segar bagi para pedagang yang biasa berjualan di Pantai Kertomulyo, karena selama hampir tujuh bulan mereka kehilangan mata pencaharian disebabkan Pantai Kertomulyo tutup akibat Covid19.
Menjelang dibukanya wisata Pantai kertomulyo, Pengurus Pokdarwis Tresno Segoro selaku pengelola dari Pantai Kertomulyo telah mempersiapkan Standar Operasional Protokol ( SOP ) untuk tempat wisata.
Tindakan ini meliputi penambahan fasilitas kesehatan, penambahan tempat cuci tangan, pengukuran suhu tubuh bagi pengunjung dan mewajibkan bagi pengunjung untuk menggunakan masker ketika berada di dalam kawasan wisata Pantai kertomulyo.(IJB)