Temanggung, Infojateng.id – Seluruh warga Dusun Porot berkumpul di persimpangan jalan depan SD N 2 Getas, Kecamatan Kaloran, Temanggung untuk mengikuti prosesi merti dusun yang diadakan setiap setahun sekali, baru-baru ini.
Kegiatan tersebut merupakan puncak acara Merti Dusun Porot dengan doa dan makan bersama.
Dusun Porot merupakan salah satu dusun di Desa Getas, Kaloran yang menjunjung toleransi beragama.
Dibuktikan, warga yang bergotong-royong membangun dusun dengan tidak melihat agama dan kepercayaan yang dianut.
Terlihat pula bangunan peribadatan seperti masjid, gereja dan vihara yang berdekatan, kurang dari 100 meter.
Ketua Panitia Merti Dusun Porot, Rukiman menjelaskan, doa bersama di tengah dusun tersebut, dapat digunakan untuk mempersatukan warga dari berbagai agama, karena Dusun Porot adalah Kampung Toleransi.
Doa bersama dipimpin oleh masing-masing tokoh agama yang menyampaikan terima kasih dan rasa syukur untuk nikmat yang diberikan, serta doa agar warga desa, khususnya Dusun Porot lebih sejahtera dan aman.
“Acara ini dilakukan pada tanggal 15 dalam penanggalan Jawa masuknya di Bulan Ba’do Maulud. Untuk harinya kadang tidak pas dengan tanggalnya. Yang jelas di tanggal 15 _Ba’do Maulud,” jelas Rukiman.
Forkopimcam Kaloran turut menghadiri kegiatan tersebut mendampingi Staf Ahli Bupati Bidang Kemasyarakatan, SDM, Pendidikan dan Kebudayaan, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan, serta perwakilan dari Kodim 0706/Temanggung.
Kegiatan yang bertemakan “Sak Eko Kapti Hangleluri Budoyo Toleransi Kang Edi Peni” tersebut dilanjutkan dengan pertunjukan pentas seni hingga malam hari. (eko/redaksi)